Madu dengan segala kekayaan medis dan penyembuhnya telah memperoleh reputasi sebagai salah satu obat paling alami dan murni yang ada di dunia, sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu. Madu adalah obat mujarab yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan secara umum. Satu dose (takaran/sendok) madu entah dimasukkan dalam minuman hangat maupun dioleskan dalam roti mampu memberikan suplai antioksidan ke dalam tubuh. Antioksidan ini berguna untuk melindungi tubuh dari  radikal bebas. Untuk keseharian, campur 2 sendok madu ke dalam setengah gelas jus lemon dengan air hangat. 

Madu adalah gula dan karbohidrat alami yang murni, yang dapat dengan mudah diserap oleh tubuh. Madu menyediakan energi instan yang punya efek lama. Untuk alasan inilah atlet menggunakan madu untuk menu diet mereka setiap harinya. Madu bahkan digunakan oleh pelari Olimpiade pada masa Yunani Kuno. Madu juga merupakan cairan antiseptik yang dapat membantu merawat luka eksternal, seperti luka karena terpotong dan luka bakar ringan. Madu bekerja untuk mencegah pertumbuhan bakteri. 

Orang-orang Romawilah yang pertama kali menemukan bahwa madu dapat membantu masalah pencernaan. Madu mereka tulis sebagai cairan pencahar. Yang lebih unik, madu juga digunakan untuk perawatan penyakit diare. Prinsip terori dari penggunaan ini adalah mereka percaya bahwa madu membantu untuk membunuh bakteri tertentu di usus. Madu diibaratkan sebagai agen penjaga perut yang melawan bakteri-bakteri jahat di usus. 

Selain begitu bemanfaat dari sisi kesehatan, madu juga begitu dikenal sebagai bahan yang dapat digunakan untuk memasak menggantikan gula. Karena madu lebih manis dari gula, maka penggunaanya dalam memasak jelas tidak sebanyak gula. Madu bersifat higroskopis (menyerap air) sehingga bagus digunakan memanggang kue dan menjadikannya lebih lembab dalam waktu yang lama. Vitabumin, madu ikan gabus yang diperkaya dengan ekstrak ikan gabus dan temulawak dapat juga digunakan untuk membuat masakan favorit keluarga semakin lezat. 

Referensi: http://www.honeyassociation.com