Dear Bunda, saat buah hati demam, apa yang biasanya Bunda lakukan? Benar Bunda, kompres. Cara ini adalah penanganan pertama yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi anak demam. Penerapan metode ini harus dibarengi dengan minum air putih dalam jumlah banyak, sehingga diharapkan demam bisa lekas turun. Kompres, selain mudah untuk diterapkan pada anak, juga terbukti efektif lho.
Perlu Bunda tahu, demam bukanlah penyakit yang mematikan. Demam datang sebagai akibat kenaikan set point (karena infeksi)atau karena adanya ketidakseimbangan produksi panas dan pengeluarannya (jurnal Sari Pediatri 2000).
Kalau Bunda sudah tahu penyebab utama anak demam, lalu muncul lagi pertanyaan. Kompres mana yang lebih baik untuk anak, apakah dengan air dingin atau air hangat, ya? Faktanya, belum banyak Bunda yang tahu trik kompres mana yang benar.
Apa sih bedanya kompres pakai air dingin dan hangat? Kompres dengan air hangat dapat membuat tubuh si anak lebih nyaman. Selain itu, hampir 90 persen kompres ini berhasil menurunkan demam anak, sehingga banyak Bunda yang lebih memilih cara kompres ini dibanding dengan kompres air dingin. Cara mengompres anak dengan cara ini juga bisa dikatakan sebagai cara kompres yang benar.
Lalu, bagaimana dengan kompres air dingin? Apakah cara itu salah?
Begini Bunda, kompres yang sering digunakan saat ini oleh para Bunda adalah kompres air hangat atau suam kuku. Cara mengkompres dengan air dingin sudah lama ditinggalkan karena kurang efektif dalam menurunkan demam, yakni hanya mampu meredakan demam sesaat. Selepas itu, demam akan kembali tinggi sesudahnya.
Namun demikian, nyatanya banyak Bunda yang masih belum tahu cara mengompres yang benar. Ingat Bunda, cara kompres yang benar bukan hanya di dahi saja lho.
Kompres air hangat sebenarnya bertujuan untuk membuat seluruh reseptor dalam tubuh anak menyadari bahwa anak sedang mengalami peningkatan atau lonjakan suhu yang tak wajar.
Dengan demikian, tubuh akan merespon demam dengan cara melakukan pengeluaran zat-zat dalam tubuh yang pada akhirnya bisa menurunkan demam anak. Reseptor demam ini terletak di seluruh permukaan kulit. Jadi bukan hanya di dahi saja, ya.
Kompres dengan menggunakan air hangat pada seluruh permukaan kulit anak, sehingga akan terjadi pelebaran pada pembuluh darah yang membuat aliran darah meningkat.
Kalau sudah begitu, maka dengan cepat panas tubuh akan dibuang ke udara. Itulah mekanisme penurunan demam pada anak yang wajib Bunda tahu.
Begini caranya, Bunda. Seka tubuh anak dengan handuk bersih yang sudah dibasahi dengan air hangat. Cara lainnya adalah dengan berendam dalam air hangat atau suam kuku. Cara ini dipandang efektif dalam meredakan demam dengan lebih cepat dibanding dengan kompres air dingin.
Ada satu lagi cara kompres yang mungkin pernah Bunda dengar, yakni kompres dengan alkohol. Cara ini sebaiknya tidak Bunda terapkan untuk meredakan demam anak. Kenapa? Karena kompres alkohol dapat menyebabkan efek toksik atau keracunan pada anak. Begitu, Bunda.
Demam bukan suatu yang berbahaya lho. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa penyakit yang mengiringi demam ituah yang harus diwaspadai. Jika seorang anak demam, yang perlu kita lakukan adalah membuatnya nyaman, seperti kompres air hangat tadi.
Bagimana jika anak kejang karena demamnya tinggi? Penelitian sudah menunjukkan bahwa meskipun demam bisa turun, kejang kemungkinan bisa terjadi. Kejang saat demam ini terjadi saat tubuh merespon perubahan suhu yang mendadak.
Tidak semua anak mengalami kejang saat demam, hanya 2 hingga 4 persen saja dari seluuh anak yang demam. Jadi, bisa dikatakan bahwa kejang yang mengiringi demam merupakan kasus yang langka, jadi Bunda tak pelru khawatir. Lagipula, meskipun kejang terjadi, tidak akan menimbulkan kematian atau cacat pada anak.
Kompres, trik sederhana dan cara menurunkan demam pada anak yang sangat efektif. Cara ini sangat sederhana. Yang Bunda perlukan adalah wadah, air hangat atau suam kuku, dan handuk bersih. Kompres yang benar dan dibarengi dengan minum banyak air putih akan bisa efektif redakan demam anak.
Manfaat metode ini sangat luar biasa, seperti yang sudah dipublish dalam jurnal oleh Sulivan JE dan Farrar HC bertajuk Fever and Antipyretic Use in Children, mereka memaparkan bahwa pada saat anak demam maka akan mengalami peningkatan kebutuhan cairan hingga 1,5 kali kebutuhan normal.
Jadi, jangan lupa untuk membuat anak minum banyak air putih kala demam datang. Apa yang terjadi saat anak kekurangan cairan? Kondisi ini dapat membuat demam meninggi. Jadi, memperbanyak minum bisa menjaga kecukupan cairan dalam tubuh anak.
Dalam jurnal tersebut juga disebutkan bahwa kalau sudah dikompres dan minum air putih, maka biarkan anak istirahat. Akan lebih baik jika tidak membangunkan anak meskipun untuk memandikanya atau meminumkan obat penurun panas.
Anak akan cepat sembuh kala ia banyak istirahat. Bunda, bantu pula anak dalam membentuk sistem imunitasnya dengan memberikan vitamin daya tahan tubuh anak, sehingga ia tak akan gampang terinfeksi penyakit.
Perlu Bunda perhatikan pula, saat demam, anak cenderung mengalami gangguan pada sistem metabolisme tubuh. Banyak konsumsi makanan lunak akan membantu anak untuk mencerna makanan.
Nah, ada satu hal lagi yang perlu Bunda perhatikan, yakni jangan memberikan anak pakaian berlaips atau pun selimut tebal. Kenapa? Karena hal ini akan membuat kulit kesulitan melakukan pertukaran panas dengan udara dilingkungannya, sehingga malah bisa meningkatkan suhu demam pada anak.
Selain air hangat dan juga air putih, apalagi yang perlu Bunda sediakan saat anak demam? Ya, thermometer. Hal ini untuk memantau peningkatan atau penurunan demam anak.
Dan jika anak tidak mau atau susah minum air putih saat demam hingga membuatnya terlihat lemah dan ada tanda-tanda dehidrasi, lekas bawa anak ke rumah sakit.
Gejala lain yang perlu Bunda waspadai adalah gejala sesak nafas dan juga kejang saat demam. Jika sudah demikian, bawa anak ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan lebih lanjut.
Bunda, demikianlah pengetahuan penting tentang cara kompres anak ketika demam yang baik dan benar. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan Bunda tentang cara menjaga anak yang tepat, terlebih ketika ia sedang demam atau sakit.
Jika Bunda merasakan manfaat setelah membaca artikel ini, maka jangan lupa klik “like” atau “share” agar Bunda yang lain juga mendapatkan manfaat yang berharga ini.
Sumber:
Ismoedijanto. 2000. “Demam pada Anak”. Sari Pediatri. 2 (2), 103-108.
Cari tahu perbedaan motorik halus dan motorik kasar pada anak, serta pengaruh terhadap motorik tersebut yang kaitannya dengan tumbuh kembang si kecil.
SELENGKAPNYALakukan cara-cara berikut ini agar kemampuan bahasa dan bicara si kecil yang berumur 1 hingga 1.5 tahun dapat ditingkatkan hingga maksimal.
SELENGKAPNYACari tahu aspek-aspek perkembangan untuk anak usia dini bunda. Karena masa usia dini membutuhkan perhatian khusus dalam perkembangan si kecil.
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA