Dear Bunda,
Sembelit atau konstipasi merupakan masalah umum pada anak-anak. Dikatakan sembelit apabila BAB Si Kecil kurang dari 3 kali dalam 1 minggu disertai feses yang keluar keras, kering, dan besar sehingga menimbulkan rasa sakit pada dubur. Terkadang orang tua tidak mengontrol siklus BAB buah hatinya, karena memang Si Kecil tidak menunjukkan tanda-tanda sakit pada saat BAB.
Berapa Frekuensi BAB yang Normal pada Anak?
Sampai saat ini belum ada ukuran baku perihal frekuensi BAB pada anak. Hal tersebut karena memang setiap anak bisa BAB 2-3 kali dalam sehari tergantung pada pola hidup dan pola makannya. Namun, bila sampai seminggu hanya BAB 1 kali dengan kondisi feses keras dan kering, maka sudah dapat dipastikan bila Si Kecil mengalami sembelit.
Apa Saja Penyebab Sembelit Pada Si Kecil?
Sebagian besar kasus sembelit disebabkan oleh pola makan yang kurang air dan serat. Padahal air dan serat berfungsi untuk membantu pergerakan usus. Serat dalam makanan akan membentuk massa feses sehingga mengembang dan mudah dikeluarkan.
Terlalu dini mengajari Si Kecil toilet training ternyata juga dapat memicu timbulnya sembelit. Di saat usia Si Kecil belum genap 3 tahun, kemampuannya untuk mengungkapkan hasrat ingin buang air masih terbatas. Ditambah pola pikir yang Bunda tanamkan padanya “Dek, jangan pub di celana ya” bisa jadi ditangkap berbeda oleh Si Kecil sehingga ia lebih memilih menahan BAB.
Alergi pada susu dan produk susu terkadang juga bisa memicu sembelit. Konsumsi obat-obatan tertentu seperti suplemen kalsium, suplemen zat besi, obat antiepilepsi, antidepresan, antipsikotik, obat-obatan diuretik, serta obat pereda nyeri juga bisa menimbulkan efek samping berupa susah buang air besar.
Tips pencegahan dan mengatasi sembelit :
Minum cukup air dan cairan lainnya membantu feses bergerak lebih mudah melewati usus. Jumlah cairan yang dibutuhkan Si Kecil akan bervariasi menurut berat dan usia. Untuk Si kecil yang sudah bersekolah, kebutuhan airnya bisa sampai 3-4 gelas perhari.
Mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti buah, sayuran, sereal, roti gandum, dan kacang-kacangan dapat mencegah sembelit. Produk prebiotik seperti yogurt juga dapat memperbaiki kesehatan pencernaan. Bila Si Kecil melakukan penolakan terhadap makanan berserat, Bunda dapat mengkreasikan menu makanan yang disukai Si Kecil misalnya sup sayuran dipadu dengan roti. Untuk bekal sekolahnya, Bunda bisa membuat sate aneka buah atau pudding yogurt misalnya.
Di pagi hari atau setelah Si Kecil makan, Bunda bisa menawarkan kepadanya untuk pergi ke toilet “Adek mau pub gak?” misalnya. Hindari memaksanya sehingga membuat Bunda merasa tertekan untuk membiasakan buang air besar secara teratur, buatlah Si Kecil tenang karena perasaan stress akan mengakibatkan sembelit semakin parah.
Bila Si kecil kurang bergerak, maka sistem metabolisme tubuh akan melambat, termasuk sistem pencernaannya. Organ pencernaan yang lambat bekerja akan membuat makanan semakin lama diproses. Ajaklah Si Kecil berolahraga seperti jalan kaki ke taman atau bersepeda keliling komplek rumah secara teratur.
Bagaimana dengan obat pencahar?
Bunda, penggunaan obat pencahar sebenarnya tidak dianjurkan baik pada orang dewasa, apalagi untuk anak-anak karena dapat menimbulkan efek kecanduan. Sembelit akan datang lagi bila obat pencahar ini tidak digunakan. Oleh karena itu, lebih baik Bunda menggunakan obat alami, memperbaiki pola hidup Si Kecil dari mulai pola makan berserat, cukup air, membiasakan buang air besar tanpa menunda, serta menjaga aktivitas fisik Si Kecil untuk melancarkan metabolisme tubuhnya.
Sumber :
Chomaria, Nurul. 2015. Panduan Terlengkap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun. Surakarta : Cinta
Bunda, kala musim pancaroba datang, batuk nampaknya menjadi ancaman yang paling umum mendera kesehatan. Bukan hanya orang dewasa lho, namun juga anak-anak. Bahkan bisa dikatakan bahwa resiko batuk pada anak-anak besar karena daya tahan tubuhnya berbeda dari orang dewasa. Jika anak Bunda batuk, jangan panik da mengambil tindakan yang tidak seharusnya ya Bunda. Perlu diketahui bahwa batuk adalah gejala bagi tubuh sebagai reaksi untuk mengeluarkan benda asing baik dari dalam paru paru maupun dari aliran udara yang tersumbat. Benda asing ini adalah seperti lendir, jadi kita mengenal istilah batuk berdahak.
SELENGKAPNYAKetika di sarang lebah, madu di simpan di comb honey, kumpulan ruang hexagonal yang menyimpan madu dengan sangat baik. Ruang hexagonal atau yang sering disebut comb ini menjadi pelembab alami untuk madu. Keadaan dalam runagan ini memungkinkan madu untuk bisa masak. Selain itu, juga ada faktor lain yang mempengaruhi, yakni seperti kondisi cuaca, dan juga kondisi kelembaban alami nektar itu sendiri. Setelah terjadi ekstraksi madu dalam sarang, maka kelembaban madu bisa saja berubah, tergantung dengan kondisi peyimpanan madu dalam sarang. Selain air, di dalam madu juga terdapat zat lain, seperti gula, protein, asam amino, aneka mineral, enzim lebah (Honey Composition and Properties. By J. W. WHITE). Dengan berbagai zat di dalamnya itu, sarang lebah atau comb itu menjadi tempat yang tepat untuk menyimpan madu.
SELENGKAPNYATuberculosis adalah salah satu penyakit flek paru-paru yang bisa diderita anak maupun dewasa. TB sendiri merupakan salah satu penyebab kematian ke-3 terbanyak di Indonesia. Penyakit ini merupakan penyakit yang mudah untuk ditularkan antara satu orang ke orang yang lain, sehingga selain cara pengobatan untuk mengatasi penyakt ini, akan lebih penting jika kita bisa menerapkan kegiatan preventif sebagai pecegahan. Kenapa demikian Bunda? Karena ketika seseorang sudah terjangkit penyakit ini, maka akan butuh waktu lama untuk melakukan terapi pengobatan, yakni 6 hingga 8 bulan sesuai dengan petunjuk dokter.
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA