Dear Bunda,
Si Kecil yang berusia 2 tahun umumnya sudah memiliki postur tubuh yang tegak dan keenam belas gigi bayinya hampir selesai tumbuh. Stimulasi motorik tidak hanya perubahan fisik, kondisi emosional dan ketrampilannya pun akan mulai terasah.
Beberapa Bunda yang baru saja memiliki satu anak mungkin masih kebingungan ya kira-kira apa saja yang harus Bunda lakukan untuk menstimulasi tumbuh kembang dan ketrampilan Si Kecil. Nih Bunda beberapa stimulasi yang dapat Bunda lakukan.
Sebelum Bunda memberikan stimulasi jalan kepada Si Kecil, pastikan dulu Si kecil sudah melalui perkembangan sebelumnya ya Bunda, seperti duduk, merangkak, dan berdiri. Pada kemampuan ini, Bunda dapat menstimulasi kemampuan berdiri, maju, mundur, berjingkat, melompat, berlari, berdiri dengan satu kaki, menendang bola, dan lainnya. Berjalan seharusnya dapat dikuasai Si Kecil ketika berusia 1 tahun, dan berdiri dengan satu kaki mampu dilakukan Si Kecil usia 2 tahun.
Perkembangan yang harus dikuatkan yaitu dalam hal keseimbangan dalam berdiri. Namun apabila kemampuan berjalannya tidak dikembangkan dengan baik, maka Si Kecil akan mengalami gangguan keseimbangan. Bunda dapat mengajak Si Kecil untuk jalan-jalan, bermain troli yang didorong, dan bermain mobil-mobilan yang ditarik dengan tali.
Kemampuan berlari Si Kecil akan mempengaruhi perkembangan melompat, melempar, dan kemampuan konsentrasi Si Kecil. Kemampuan berlari dan konsentrasi saling berhubungan karena perencanaan gerak ketika berlari sangat membutuhkan kemampuan otak untuk perencanaan dan selanjutnya dilaksanakan oleh motorik tubuh. Jika Si Kecil tidak mengembangkan kemampuan berlarinya, maka akan bermasalah dengan keseimbangannya kelak.
Stimulasi lari dapat mulai dilakukan ketika Si Kecil sudah mampu berjalan, atau 1 tahun keatas. Kegiatannya dapat berupa bermain sepeda roda tiga, roda empat, hingga roda dua sesuai dengan kemampuan Si Kecil, menendang bola, dan naik turun tangga.
Apabila Si Kecil tidak terlatih untuk melompat, biasanya ia akan menghadapi kesulitan dalam merencakan kegiatan yang membutuhkan organisasi seluruh anggota tubuh. Misalnya, ketika Si Kecil bermain lompat tali, Si Kecil pasti sudah memiliki rencana untuk mendarat dengan dua kaki atau satu kaki (dan menggunakan kaki yang mana).
Ketrampilan melompat dapat distimulasi dengan melakukan lompatan di trampoline dan lompatan berjarak. Lompatan berjarak dilakukan dengan melompati lingkaran yang sebelumnya sudah Bunda gambar dengan kapur pada jarak tertentu.
Kegiatan melempar menggunakan kemampuan visual, keseimbangan, dan rasa sendi (proprioseptif). Dan yang paling utama yaitu proprioseptif, yaitu bagaimana sendi Si Kecil merasakan suatu gerakan, serta untuk memperkirakan seberapa kuatnya lemparan yang harus dilakukan agar bola dapat masuk ke dalam keranjang.
Kemampuan melempar yang tidak dikembangkan dengan baik akan berpengaruh pada kemampuan Si Kecil dalam melibatkan gerak ekstrimitas (bahu, lengan bawah, tangan, dan jari-jari tangan), misalnya menulis. Dan untuk membantu stimulasinya, Bunda dapat mengajak Si Kecil untuk bermain lempar tangkap bola.
Stimulasi yang terlalu dini atau terlalu lambat akan berpengaruh pada kemampuan motorik, keseimbangan tubuh, dan perkembangan lainnya. Pastikan Bunda memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usia Si Kecil ya Bunda! Selamat mencoba ya Bunda ;)
Sumber: Chomaria, N. 2015. Panduan Terlengkap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun. Solo: Cinta.
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA