Batuk pilek pada anak sering kali menjadi kekhawatiran Bunda. Bagaimana tidak? Batuk pilek sangat mudah menjangkiti anak hingga bisa menganggunya beraktivitas, baik bermain atau belajarnya. Penyakit ini pula yang sering jadi alasan Bunda membawa anak ke dokter. Pasalnya, seorang balita bisa mengalami 6 hingga 9 kali flu batuk dalam setahun.
Flu bukan hanya ditandai dengan pilek dan demam lo bunda, ada juga batuk anak yang sering kali membuat anak jarang tidur nyenyak di malam hari. Untuk itulah, penting bagi Bunda untuk mengenal batuk lebih dalam lagi. Yuk kenali Jenis-jenis Batuk yang Bunda Harus Tahu.
Batuk sendiri merupakan bagian dari mekanisme tubuh, yang merupakan respon tubuh ketika di saluran nafas terjadi peradangan karena kuman atau virus.
Lalu, apa yang menyebabkan batuk anak?
Tahukah Bunda? Ada lebih dari 200 virus yang menyebabkan batuk pilek. Yang paling sering ditemui adalah Rhinovirus (sering menyerang orang dewasa). Bagi yang sering mendengar nama virus influenza, sebenarnya virus ini memiliki 3 tipe, yakni tipe A, B, C. dan yang paling sering menimbulkan penyakit pada anak dan orang pada umumnya adalah tipe A, dan B.
Tanda batuk pilek anak
Gejala batuk pilek pada anak bisa diawali dengan nyeri atau gatal pada tengorokan. Setelah itu akan diikuti dengan hidung mampet dan juga meler pada hari kedua dan ketiga. Baru setelah itu batuk akan muncul. Gejala tersebut biasanya menetap selam sekitar seminggu. Jadi, wajar saja jika anak bisa mengidap batuk pilek hingga seminggu.
Kenapa sih kalau batuk, biasanya diikuti dengan pilek? Adakah Bunda yang tahu?
Jadi, saat virus menyerang dan menginsfeksi hidung dan sinus, maka rongga hidung akan memproduksi lendir yang bening. Adanya lendir ini adalah untuk membersihkan virus dari rongga hidung dan sinus.
Baru setelah 2 hingga 3 hari, sel-sel kekebalan tubuh yang melawan virus tersebut akan mengubah warna lendir menjadi putih atau kekuningan. Nah, saat ada bakteri yang tumbuh kembali dalam hidung, maka lendir akan berubah warna menjadi kehijauan. Hal ini normal lho Bunda, jadi tidak berarti anak butuh antibiotic atau obat batuk pilek anak untuk menangani pilek ini. Sebelum Minta Tolong Dokter, yuk baca 4 Cara Ini Bisa Bunda Terapkan Jika Anak Batuk .
Bunda, tentu sering mencari obat batuk pilek anak ke dokter. Sebenarnya, efektifkah obat ini untuk anak?
Membawa anak kedokter dan memberikan obat untuk anak, bisa menjadi alternatif untuk mengurangi gejala yang diakibatkan oleh flu, namun tidak bisa membunuh virus penyebab flu dan batuk itu sendiri.
Selain dokter, banyak juga Bunda yang menggunakan ramuan nenek moyang dan juga bahan alam untuk menjaga kebugaran tubuh anak meski dalam keadaan batuk pilek. Cara ini bisa diterapkan untuk membuat anak bisa menjalani hari lebih baik dan merasa lebih nyaman meskipun sedang sakit. Yuk, Atasi Batuk Si Kecil Dengan Bahan Alami.
Sumber:
Dr. Purnamawati Sujud Pujiarto, Sp.A (K), MMPed. “Batuk Pilek (Common Cold) pada Anak”. Inhealth. Gazette. Edisi Agustus-november 2014.
Bunda, kala musim pancaroba datang, batuk nampaknya menjadi ancaman yang paling umum mendera kesehatan. Bukan hanya orang dewasa lho, namun juga anak-anak. Bahkan bisa dikatakan bahwa resiko batuk pada anak-anak besar karena daya tahan tubuhnya berbeda dari orang dewasa. Jika anak Bunda batuk, jangan panik da mengambil tindakan yang tidak seharusnya ya Bunda. Perlu diketahui bahwa batuk adalah gejala bagi tubuh sebagai reaksi untuk mengeluarkan benda asing baik dari dalam paru paru maupun dari aliran udara yang tersumbat. Benda asing ini adalah seperti lendir, jadi kita mengenal istilah batuk berdahak.
SELENGKAPNYAKetika di sarang lebah, madu di simpan di comb honey, kumpulan ruang hexagonal yang menyimpan madu dengan sangat baik. Ruang hexagonal atau yang sering disebut comb ini menjadi pelembab alami untuk madu. Keadaan dalam runagan ini memungkinkan madu untuk bisa masak. Selain itu, juga ada faktor lain yang mempengaruhi, yakni seperti kondisi cuaca, dan juga kondisi kelembaban alami nektar itu sendiri. Setelah terjadi ekstraksi madu dalam sarang, maka kelembaban madu bisa saja berubah, tergantung dengan kondisi peyimpanan madu dalam sarang. Selain air, di dalam madu juga terdapat zat lain, seperti gula, protein, asam amino, aneka mineral, enzim lebah (Honey Composition and Properties. By J. W. WHITE). Dengan berbagai zat di dalamnya itu, sarang lebah atau comb itu menjadi tempat yang tepat untuk menyimpan madu.
SELENGKAPNYATuberculosis adalah salah satu penyakit flek paru-paru yang bisa diderita anak maupun dewasa. TB sendiri merupakan salah satu penyebab kematian ke-3 terbanyak di Indonesia. Penyakit ini merupakan penyakit yang mudah untuk ditularkan antara satu orang ke orang yang lain, sehingga selain cara pengobatan untuk mengatasi penyakt ini, akan lebih penting jika kita bisa menerapkan kegiatan preventif sebagai pecegahan. Kenapa demikian Bunda? Karena ketika seseorang sudah terjangkit penyakit ini, maka akan butuh waktu lama untuk melakukan terapi pengobatan, yakni 6 hingga 8 bulan sesuai dengan petunjuk dokter.
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA