Dear Bunda,
Namanya juga anak-anak ya Bunda, mereka pasti memiliki rasa penasaran yang tinggi. Anak-anak pasti akan mencoba untuk mencari tahu sejauh mana sesuatu tersebut tidak menjadi berbahaya bagi mereka. Selama mereka belum mengetahuinya, Si Kecil pun akan terus mencobanya nih Bunda. Mereka tidak akan mengetahui dan memahaminya kecuali Bunda memberi tahukan Si Kecil batasan mana yang tidak boleh mereka lakukan.
Salah satu alasan Bunda untuk mengatakan TIDAK kepada Si Kecil, yaitu agar mereka selanjutnya akan belajar perlahan. Apabila Si Kecil sering mendengar kata TIDAK dari Bunda, maka mereka akan belajar tentang kekecewaan, frustasi, dan menunda kepuasaan. Si Kecil tidak akan belajar ketiga hal tersebut apabila SI Kecil selalu mendapatkan apa yang ia inginkan.
Pada awalnya Si Kecil mungkin akan menangis dan kecewa kepada Bunda. Tenang Bunda, hal tersebut mungkin hanya akan berlangsung selama beberapa tahun saja. Selanjutnya, Si Kecil pun akan berterimakasih kepada Bunda karena telah memberikan pelajaran yang sangat berharga ;)
>> Bolehkah Bunda mengizinkan Si Kecil untuk sesekali?
Tidak sedikit ya para Bunda yang juga bekerja selain menjadi ibu rumah tangga. Akibatnya, Bunda-Bunda tersebut pun merasa lebih lelah dan hanya memiliki sedikit waktu dengan Si Kecil. Bunda pasti juga tidak ingin menghabiskan waktu tersebut dengan berdebat, bertengkar, atau mendengar rengekan Si Kecil.
Maka, Bunda akan lebih memilih untuk menghindari konflik dengan memberikan atau mengizinkan apa yang Si Kecil inginkan. Waktu yang sedikit tersebut menjadi terlihat menyenangkan ya Bunda, namun ternyata hal ini berdampak buruk di masa depan Si Kecil loh Bunda.
Si Kecil yang tidak diberikan batasan yang jelas atau selalu mendapatkan apa yang ia inginkan, kelak ia akan mengalami kesulitan bermain. Si Kecil memiliki kesulitan dalam bersosialisasi karena ia tidak pernah mengalami penolakan atau kesulitan dalam mendapatkan sesuatu.
Si Kecil tidak tahu bagaimana menunda kepuasan karena mereka selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Terutama apabila Si Kecil sudah sekolah, ia pun tidak akan mendapatkan sebagian besar yang ia inginkan dengan cepat. Akibatnya, ia pun menjadi kecewa dan cenderung menyalahkan orang lain dan tumbuh menjadi seseorang yang tidak bertanggung jawab.
>> Bagaimana mengatakan TIDAK dengan tepat?
Sebenarnya Bunda, ada banyak cara untuk mengatakan TIDAK secara langsung, salah satunya dengan mengatakan YA sebelum TIDAK. Si Kecil yang berusia batita umumnya tidak mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan hal benar yang dapat dilakukan. Bunda mungkin berfikiran bahwa Si Kecil menentang Bunda, namun sebenarnya Si Kecil hanya tidak mengetahui bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan.
Misalnya Si Kecil yang senang melompat di kursi ruang tamu yang baru. Untuk melarangnya, Bunda tidak hanya serta merta untuk melarang Si Kecil melompat di kursi tersebut. Bunda perlu mengakui bahwa Si Kecil senang melompat, namun tidak di kursi tersebut. Bunda dapat memberikan alternatif tempat melompat bagi Si Kecil, misalnya tempat tidur.
Bunda mengakui apa yang disukai dan diinginkan Si Kecil, dan Bunda mengizinkan Si Kecil untuk mendapatkannya, namun dengan alternatif lain. Tidak ada jaminan nih Bunda jika Si Kecil dapat langsung menerimanya. Namun, bukankah terlihat lebih menyenangkan dari pada langsung mengatakan TIDAK? ;)
Ucapan TIDAK yang terlalu sering dari Bunda ternyata juga berdampak buruk kepada Si Kecil loh. Si Kecil akan berhenti untuk berusaha dan mencoba sesuatu. Dan seiring bertambahnya usia Si Kecil, Bunda tidak hanya melarang Si Kecil, namun juga wajib memberikan alasan kenapa Bunda melarangnya atau melakukan hal yang lain.
Bagaimana pun, Bunda tidak hanya mengatakan TIDAK saja kepada Si Kecil, namun Bunda juga perlu memberikan alternatif, alasan, dan melakukannya secara konsisten. Yuk Bunda kita biasakan untuk membentuk karakter Si Kecil sejak dini ;)
Sumber: themotherco.com
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA