Dear Bunda,
Mengenalkan warna pada Si Kecil yang berusia dini mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama ya Bunda daripada mengenalkannya pada binatang, buah, sayur, atau alat transportasi. Kira-kira kenapa ya Bunda?
Sebab warna ini bersifat abstrak, sedangkan binatang, buah, sayur, dan kendaraan bersifat konkrit. Nah bagi anak usia dini, hal-hal yang konkrit akan lebih mudah ia pelajari dibandingkan dengan hal-hal yang bersifat abstrak.
Mengenal konsep warna ini sebenarnya berkaitan erat dengan perkembangan kognitif Si Kecil. Si Kecil akan mulai menghubungkan informasi-informasi yang telah ia peroleh, lalu membuat kesimpulan. Misalnya, Bunda mengenalkan kepadanya bahwa rumput, daun, dan sebagainya berwarna hijau, maka Si Kecil akan mulai belajar memahami bahwa warna yang seperti itu disebur dengan warna hijau.
Lalu kapan ya Si Kecil dapat mulai memahami warna?
Hal ini tentunya bergantung pada perkembangan kognitif serta stimulasi lingkungan yang diberikan. Saat masih bayi, Bunda dapat memberikan stimulasi dengan memasangkan mainan gantung berwarna cerah di aas tempat tidurnya, dan juga mainannya. Pilih warna-warna yang cerah ya Bunda! ;)
Ketika Si Kecil mulai memasuki usia 1 tahun, Bunda dapat menstimulasi Si Kecil dengan mengajaknya menyanyikan lagu yang mengandung unsur warna, seperti Balonku, Pelangi, Lihat Kebunku, dan lainnya. Saat Bunda bernyanyi, Bunda dapat menunjukkan benda sekitar yang memiliki warna sejenis pada lagu yang dinyanyikan.
Selain itu, Bunda juga dapat mengenalkan warna di setiap aktivitas bersama Si Kecil. Misalnya saat ingin memakai baju, Bunda dapat mengatakan pada Si Kecil bahwa dia akan memakai baju berwarna biru. Dan ketika jalan-jalan di luar rumah, Bunda dapat menunjukkan rumput atau langit dan sebutkan warnanya. Maka Si Kecil akan terbiasa dan mengetahui adanya perbedaan warna di sekitarnya.
Pada umumnya, Si Kecil yang berusia 1,5 tahun sudah mampu membedakan warna. Ia tahu warna langit berbeda dengan warna rumput. Ia mengetahui perbedaan tersebut meski belum mengenal nama warnanya.
Saat Si Kecil berusia 2 hingga 3 tahun, ia mulai mampu mengelompokkan warna yang sama. Si Kecil mampu membedakan warna tersebut meski belum mengetahui namanya secara pasti. Namun, ada beberapa anak yang dapat mengenal 1 hingga 3 warna di usia tersebut. Dengan demikian, Bunda dapat mengajak Si Kecil untuk bermain sorting colour maupun matching colour.
Di usia 3 hingga 4 tahun, Si Kecil mulai mampu menyebutkan nama warna. Ia mulai memahami konsep warna dengan baik. Meskipun terkadang pada beberapa anak bisa saja masih salah dalam menyebutkan warna yang mirip, seperti orange dengan merah, atau ungu dengan pink.
Hal tersebut tidak apa-apa kok Bunda, Bunda dapat mengajak Si Kecil untuk bermain sorting colour dengan media warna-warna yang mirip tersebut. Ketika Si Kecil sudah mampu memahami konsep warna secara benar, Bunda dapat mencoba mengenalkan Si Kecil pada gradasi warna secara bertahap. Si Kecil pun akan mulai belajar warna hijau yang beragam, seperti hijau daun, hijau tosca, hijau lumut, dan sebagainya.
Semangat mengenalkan warna bersama Si Kecil ya Bunda! :)
Sumber: Rangkuti, JS. 2016. Rumah Main Anak. Jakarta: Sahabat Sejati Publishing.
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA