Dear Bunda,

Bunda pasti udah tau kan bahwa masa usia dini disebut juga dengan usia keemasan (golden ages). Nah pada usia tersebut, Si Kecil sudah mulai peka untuk menerima berbagai stimulus yang menandakan terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis Si Kecil.

Masa peka masing-masing anak itu berbeda loh Bunda. Oleh karena itu, masa ini merupakan masa yang tepat untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan Si Kecil. Kira-kira apa saja ya Bunda aspek perkembangan yang harus Bunda kembangkan pada diri Si Kecil? Ini nih Bunda, coba disimak yuk ;)

1. Aspek Perkembangan Fisik (Motorik)

Perkembangan motorik biasanya berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot Si Kecil, sehingga setiap gerakannya merupakan hasil dari pola interaksi anggota tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan motorik ini pun dibagi menjadi 2, yaitu:

• Kemampuan motorik kasar. Motorik kasar ini mencangkup ketrampilan otot besar, serta menuntut kekuatan fisik dan keseimbangan Si Kecil. Perkembangan motorik kasar memiliki rangkaian tahapan yang berurutan, artinya setiap tahapan harus dilalui dan dikuasai dahulu sebelum memasuki tahapan yang selanjutnya. Inget ya Bunda, tidak semua anak akan menguasai suatu ketrampilan pada usia yang sama. Namun tidak perlu khawatir kok Bunda, perbedaan dalam perkembangan ini tidak berpengaruh langsung terhadap kecerdasan Si Kecil
• Kemampuan motorik halus. Motorik halus berhubungan dengan ketrampilan fisik yang melibatkan otot kecil serta koordinasi mata dan tangan. Kemampuan motorik halus anak berbeda-beda dalam hal kekuatan dan ketepatan. Perbedaan ini dipengaruhi oleh pembawaan anak, lingkungan (orangtua) dan stimulasi yang didapatkan.

2. Aspek Perkembangan Kognitif

Aspek kognitif mencakup kegiatan mental (otak) atau kemampuan berfikir, seperti menghafal, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis, serta kemampuan mengevaluasi.

Pada usia 0 hingga 3 tahun, Si Kecil biasanya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pada tahap ini, Si Kecil akan mengembangkan rasa ingin tahunya melalui berbagai cara, misalnya menirukan orang lain, belajar melalui pengamatan, belajar konsentrasi, mengenal anggota badan, memahami bentuk, kedalaman, serta ruang dan waktu. Si Kecil juga mulai berimajinasi dan berfikir antisipasif.

3. Aspek Perkembangan Bahasa

Pada usia 3 tahun pertama, otak Si Kecil sedang berkembang dengan pesat loh Bunda! Ketrampilan bahasa ini akan berkembang melalui suara yang ia dengar, hal yang ia lihat, dan informasi yang sering ia terima dari pembicaraan dan bahasa di sekitarnya.

Ketika Si Kecil memasuki usia 2 tahun, ia akan mengalami peningkatan jumlah kosa kata yang pesat. Kata-kata yang baru dan kata yang telah ia pelajari kemudian akan diproses untuk memahami lingkungan sekitarnya. Si Kecil pun mulai aktif mengeksplor dunia sekitarnya dengan bahasa. Bunda jadi sering mendengar pertanyaan Si Kecil yang mulai menanyakan apapun yang ada di sekitarnya, bener gak Bunda? ;)

4. Aspek Perkembangan Sosial-Emosional dan Kemandirian

Erik Erikson seorang ahli psikoanalisis, mengidentifikasi perkembangan social anak menjadi 4 tahap, yaitu

• Basic Trust vs Mistrust (Percaya vs Curiga) usia 0 hingga 2 tahun. Pada tahap ini, Si Kecil akan tumbuh memiliki rasa percaya diri jika mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Begitu juga sebaliknya, pengalaman yang kurang menyenangkan akan menimbulkan rasa curiga pada Si Kecil.
• Autonomy vs Shame and Doubt (Mandiri vs Ragu) usia 2 hingga 3 tahun. Si Kecil merasa mampu menguasai anggota tubuhnya dan ia merasa dapat melakukan aktivitasnya sendiri. Ada baiknya Bunda memberikan ruang kepercayaan dan kesempatan pada Si Kecil untuk melakukannya sendiri.
• Intiative vs Guilt (Berinisiatif vs Bersalah) usia 4 hingga 5 tahun. Si Kecil sudah merasa mampu dan bergerak bebas untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Si Kecil pun menunjukkan sikap mulai lepas dari Bunda untuk menimbulkan inisiatif dalam dirinya, namun disamping itu juga dapat memunculkan rasa bersalahnya.
• Confidence vs Inferiority (Percaya Diri vs Rendah Diri) usia 6 tahun hingga pubertas. Anak biasanya sudah dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan untuk menyiapkan diri memasuki masa dewasa, sehingga ia perlu memiliki ketrampilan tertentu. Jika Si Kecil mampu menguasai ketrampilan tertentu, maka akan muncul rasa percaya diri. Namun bila Si Kecil tidak menguasai ketrampilan tertentu, maka akan muncul rasa rendah diri.

Mari Bunda berikan stimulasi yang tepat pada tahapan usia Si Kecil agar ia mampu mengembangkan semua aspek perkembangannya. Selalu berikan yang terbaik untuk Si Kecil yuk Bunda ;)

Sumber: Rangkuti, JS. 2015. Rumah Bermain Anak. Jakarta: Sahabat Sejati Publishing.