Banyak sekali cerita tentang pertengkaran orang tua yang akhirnya mempengaruhi mental anak, kesehatan, performa akademik hingga
kehidupan sosial yang dapat melibatkan pertemanan dan hubungan cinta di masa
depan.
Dalam sebuah studi juga menyatakan anak yang tumbuh di dalam lingkungan penuh konflik akan memiliki masalah kesehatan fisik, emosional dalam jangka panjang. Ketika anak sering melihat orang tua bertengkar mereka akan menjadi cemas, khawatir bahkan sampai merasa frustasi.
Dengan begitu membuat mereka akan melampiaskan dengan cara rewel, tantrum hingga prestasi dalam sekolah menjadi menurun. Walaupun bertengkar merupakan salah satu cara para orang tua menyelesaikan konflik namun dampak pertengkaran orang tua terhadap mental anak sangat tidak baik.
Dalam kehidupan pernikahan berbeda pendapat dengan pasangan merupakan hal yang biasa, namun usahakan untuk jangan sampai anak melihat orang tua nya bertengkar di depan mereka karena dampak pertengkaran orang tua terhadap mental anak sangat buruk. Berikut dampak pertengkaran orang tua terhadap mental anak:
1.Anak
Menjadi Stres
Dampak pertama dari pertengkaran orang tua mereka yaitu membuat anak menjadi stress dan marah kepada situasi yang terjadi. Hati anak akan terluka, terlebih bila pertengkaran orang tua dibumbui dengan ucapan kotor dan tidak baik untuk didengar oleh anak. Kondisi ini dapat berlangsung lama kepada anak, perasaan stress dapat mempengaruhi kepada anak yang malas, tidak disiplin dan sulit untuk dinasihati.
2.Anak
Menjadi Trauma
Kejadian pertengkaran orang tua yang kerap terjadi dapat berimbas kepada rasa trauma kepada anak. Ketakutan hebat, sedih, marah dan bingung harus berbuat apa. Sebagai orang tua yang bijak sebaiknya menjaga bagaimana pertengkaran tidak sampai terdengar dan tidak di hadapan anak, karena dampak mental yang sangat mendalam kepada anak dapat memicu trauma berkepanjangan.
3.Anak
Menjadi Peniru
Selanjutnya dampak pertengkaran orang tua terhadap mental anak ialah anak akan mudah meniru apa yang dilakukan oleh orang tua nya. Pertikaian, ocehan, caci maki bahkan bentrokan fisik sering menjadi contoh bagi anak. Dengan begitu anak akan melakukan hal yang sama kepada teman sebayanya ataupun kepada orang lain, jadi berhati hati lah dalam memberi contoh dan teladan bagi anak karena sangat penting dalam perkembangan mental anak.
4.Anak
Menjadi Pemurung
Dampak pertengkaran orang tua terhadap anak dapat mempengaruhi jiwa anak contohnya anak akan menjadi pemurung. Anak akan mudah menjadi murung, sedih, tertutup akibat dari perselisihan orang tua yang si anak lihat setiap harinya. Bila hal ini tidak dilakukan cara pencegahan dan orang tua tidak paham akan kondisi anak maka lambat laun kejiwaan anak akan menjadi berubah.
5.Anak
Menjadi Ketakutan
Dampak dari pertengkaran orang tua yang terjadi dapat berdampak kepada anak yang merasa ketakutan, terlebih bila pertengkaran tersebut sampai terjadi pertikaian fisik dan melempar benda hal inilah salah satu hal yang dapat memicu anak tidak nyaman takut dan juga histeris. Bila hal seperti ini berlangsung lama dapat berakibat rusaknya mental dan jiwa anak karena akan menimbulkan dendam di hati anak.
6.Anak
Menjadi Penakut
Akibat dari pertengkaran orang tua dapat membuat anak menjadi seorang penakut. Anak menjadi mudah takut akan hal yang berbau kekerasan, suara terikan, caian, makian dan juga umpatan. Akibat pertengkaran orang tua yang sering di dengar oleh anak dapat membuat psikologi anak terganggu. Bila rasa penakut yang dimiliki oleh anak tidak diterapi dengan tepat maka di masa dewasa anak akan menjadi seseorang rendah diri, tidak percaya diri dan juga tertutup.
7.Anak
Merasa Sedih Dan Marah
Dengan melihat kedua orang tuanya yang bertengkar, maka anak akan merasa sedih, marah dan juga kecewa. Tidak bisa melihat kondisi orang tua yang saling bertikai membuat anak bimbang harus berbuat apa. Kondisi yang seperti inilah yang dirasakan anak tidak baik dan menjadi permasalahan yang berat. Belum lagi bentuk kekerasan lain yang terjadi dapat membuat anak menjadi frustasi dan putus asa.
8.Anak
Sulit Bersosialisasi Dengan Orang Lain
9.Anak
Cenderung Menjadi Nakal
Dampak pertengkaran orang tua terhadap anak dapat membuat anak merasa kurang diperhatikan, dengan begitu membuat anak akan mencari perhatian dengan caranya sendiri misal dengan melakukan kenakalan di rumah atau masalah di sekolah.
10.Menjadikan
Anak Tidak Dekat Dengan Saudara Kandung
Bila pertengkaran orang tua ini berujung pada sebuah perceraian, maka hubungan anak dengan saudara kandungnya akan dapat menjadi renggang. Salah satu dari ayah atau ibu mungkin akan membawa salah satu anak dan tidak keduanya dengan begitu membuat anak menjadi tidak dekat dengan saudara kandungnya.
Memang suatu hubungan pasti akan selalu mengalami sebuah permasalahan, sehingga pertengkaran juga kadang tidak dapat dihindari. Namun dalam mencegah dampak pertengkaran orang tua terhadap mental anak ini ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh para orang tua, yaitu sebagai berikut:
Bila ada masalah sebisa mungkin untuk bicarakan dengan kepala dingin dan jangan sampai terbawa emosi
Bila ingin bertengkar, sebisa
mungkin hindari bertengkaran di depan anak. Lebih baik mencari tempat yang
tenang seperti di dalam kamar atau di luar rumah. Orang tua dapat mencari waktu
yang tepat, seperti ketika anak sedang ada di sekolah atau bila perlu si anak
dapat dititipkan sebentar di rumah kakek nenek nya.
Bila tidak sengaja bertengkar di depan anak, katakana kepada anak bahwa ayah dan ibu nya hanya berdebat. Berikan sebuah pengertian bahwa mendiskusikan masalah adalah hal yang wajar bagi para orang tua.
Bila tidak sengaja mengeluarkan kata kata yang kasar atau terlalu
keras jelaskan kepada anak bahwa cara ini salah serta bahwa ibu dan ayah sangat
menyesalinya.
Jelaskan dan yakinkan anak bila rumah
tangga ayah dan ibu akan tetap baik baik saja setelah terjadi perdebatan ini.
Walaupun sedang tidak sepaham, jangan pernah egois dan hanya mengutamakan pendapat sendiri. Hargai pasangan hidup anda, dengarkan penjelasannya mengenai masalah yang sedang dihadapi karena seringkali pertengkaran terjadi akibat dari yang satu tidak mau mendengarkan satu sama lain.
Proses mendengar sangat penting dalam hubungan
pernikahan. Jangan menjadi egois dan bertahan pada pendapat anda sendiri
dengarkan pasangan dan hargai pendapat pasangan anda.
Bila ayah dan ibu masih serng bertengkar jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog yang khusus menangani konseling pernikahan. Jangan sampai pertengkaran ayah dan ibu semakin besar dan tidak bisa ditutupi sehingga terjadi pertengkaran di depan anak.
Baca juga : cerita fabel
Bunda, kala musim pancaroba datang, batuk nampaknya menjadi ancaman yang paling umum mendera kesehatan. Bukan hanya orang dewasa lho, namun juga anak-anak. Bahkan bisa dikatakan bahwa resiko batuk pada anak-anak besar karena daya tahan tubuhnya berbeda dari orang dewasa. Jika anak Bunda batuk, jangan panik da mengambil tindakan yang tidak seharusnya ya Bunda. Perlu diketahui bahwa batuk adalah gejala bagi tubuh sebagai reaksi untuk mengeluarkan benda asing baik dari dalam paru paru maupun dari aliran udara yang tersumbat. Benda asing ini adalah seperti lendir, jadi kita mengenal istilah batuk berdahak.
SELENGKAPNYAKetika di sarang lebah, madu di simpan di comb honey, kumpulan ruang hexagonal yang menyimpan madu dengan sangat baik. Ruang hexagonal atau yang sering disebut comb ini menjadi pelembab alami untuk madu. Keadaan dalam runagan ini memungkinkan madu untuk bisa masak. Selain itu, juga ada faktor lain yang mempengaruhi, yakni seperti kondisi cuaca, dan juga kondisi kelembaban alami nektar itu sendiri. Setelah terjadi ekstraksi madu dalam sarang, maka kelembaban madu bisa saja berubah, tergantung dengan kondisi peyimpanan madu dalam sarang. Selain air, di dalam madu juga terdapat zat lain, seperti gula, protein, asam amino, aneka mineral, enzim lebah (Honey Composition and Properties. By J. W. WHITE). Dengan berbagai zat di dalamnya itu, sarang lebah atau comb itu menjadi tempat yang tepat untuk menyimpan madu.
SELENGKAPNYATuberculosis adalah salah satu penyakit flek paru-paru yang bisa diderita anak maupun dewasa. TB sendiri merupakan salah satu penyebab kematian ke-3 terbanyak di Indonesia. Penyakit ini merupakan penyakit yang mudah untuk ditularkan antara satu orang ke orang yang lain, sehingga selain cara pengobatan untuk mengatasi penyakt ini, akan lebih penting jika kita bisa menerapkan kegiatan preventif sebagai pecegahan. Kenapa demikian Bunda? Karena ketika seseorang sudah terjangkit penyakit ini, maka akan butuh waktu lama untuk melakukan terapi pengobatan, yakni 6 hingga 8 bulan sesuai dengan petunjuk dokter.
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA