Dear Bunda,
Suatu saat, Bunda pasti akan pergi, Bunda akan meninggalkan Si Kecil bersama orang lain. Maka akan terjadi perpisahan yang mungkin akan memicu air mata dan Si Kecil pun enggan untuk melepas Bunda untuk pergi.
Apa yang harus Bunda lakukan? Jika Bunda tahu bagaimana cara menanganinya, maka semuanya akan berbeda loh. Yuk Bunda dicoba tips dari kami untuk menghadapi Si Kecil yang sering menangis ketika Bunda hendak pergi ;)
Ketika Si Kecil mulai menyadari bahwa Bunda akan pergi dan Si Kecil pun mulai gelisah jika Bunda tidak akan kembali. Lantas Si Kecil pun menangis dan memiliki perasaan tidak ingin lepas dari Bunda, atau biasa disebut dengan separation anxiety (gelisah untuk berpisah).
Kondisi yang demikian biasanya akan muncul ketika Si Kecil berusia 8 bulan, namun hal tersebut sangat normal kok Bunda. Dan Si Kecil pun akan mulai mereda dan memahami keadaan ini di saat usia 2 tahun.
Separation axienty dapat dipicu oleh ketakutan terhadap seseorang atau lingkungan baru. Setiap jenis perpisahan akan memicu sebuah reaksi, salah satunya dengan menangis.
Semuanya akan menjadi lebih mudah jika Bunda memahami isi hati Si Kecil. Dengan berbagai pengalamannya, Si Kecil akan percaya bahwa Bunda pasti akan pulang, terutama setelah ingatan Si Kecil semakin baik. Namun sebelum itu terjadi, coba bujuk Si Kecil dan bantu dia untuk terbiasa ya Bunda ;)
Cara terbaik ketika Si Kecil menangis yaitu dengan tetap pergi, karena mengalah ketika Si Kecil menangis akan berdampak buruk jika dilakukan terus menerus. Bunda memerlukan kebebasan dan Si Kecil pun harus belajar cara mengatasi situasi tanpa adanya kehadiran Bunda. Cara mengatasinya, Bunda perlu menenangkan Si Kecil untuk kekhawatiran-kekhawatiran mendasar, seperti rasa aman, rasa percaya pada orang lain, dan keyakinan bahwa Bunda pasti kembali.
Ketika Bunda mulai melangkah keluar, hal ini seperti sebuah masalah yang menakutkan (bagi Si Kecil). Tetap bersikap tenang dan gembira ya Bunda, tenangkan juga Si Kecil dengan memberinya kegiatan menyenangkan, kemudian ucapkan selamat tinggal dengan gembira dan beri Si Kecil ciuman.
Tetaplah bersikap riang dan tidak tegang ya Bunda, karena sikap tersebut akan menular pada Si Kecil, dan yang paling penting, jangan berubah pikiran untuk kembali kepada Si Kecil. Segeralah untuk pergi kemudian telfon ke rumah agar Si Kecil menjadi lebih tenang dan pulanglah kembali ke rumah seperti janji Bunda kepada Si Kecil
Saat Bunda tiba di rumah, ada Si Kecil yang segera berlari untuk memeluk Bunda, ada yang menangis lega, ada juga yang bersikap acuh. Rasanya sedih ya Bunda kalo ninggalin Si Kecil, namun Bunda sudah mengambil langkah positif kok Bunda dengan melatih Si Kecil untuk tidak menangis.
Jadi mulai sekarang tidak usah khawatir atau bingung ya Bunda ketika Si Kecil menangis ketika Bunda akan pergi. Bunda bisa meminta tolong nenek atau saudara Bunda untuk mengasuh Si Kecil ketika Bunda akan pergi. Gimana Bunda? Mau segera dicoba? :D
Sumber: Bhattacharya, S et al. 2013. The Pregnancy And Baby Book. Banten: Inspirita Publishing. Penerjemah: Threestayanti, Liana.
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA