Dear Bunda,
Penelitian membuktikan bahwa banyak orang tua yang merasa kebingungan harus berbuat apalagi selain memukul anak ketika mereka dibuat sangat jengkel oleh buah hati mereka. Penelitian terakhir yang dilakukan oleh Dr. Murray Strauss dari the Family Research Laboratory membuktikan bahwa memukul Si Kecil secara tidak langsung mengajarinya menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Memukul Si Kecil hanya akan melanggengkan kekerasan dalam keluarga. Penelitian ini juga membuktikan bahwa anak-anak yang sudah pernah dipukul cenderung memiliki self esteem (harga diri) yang rendah dan lebih mudah depresi. Jadi, sebelum terlanjur memukul, mari lakukan langkah berikut :
Jika Bunda merasa ingin marah dan meledakkan emosi, menghindarlah sejenak dari Si Kecil untuk mendapat ketenangan. Ketenangan membuat Bunda mampu berpikir jernih dalam mencari solusi semua masalah. Banyak orang tua yang terlanjur memukul anak mereka karena tidak mampu menciptakan ketenangan dalam dirinya.
Orang tua yang tidak punya waktu menyendiri lebih rentan tidak mampu mengontrol emosi sehingga terlanjur memukul anak. Jadi, luangkan waktu untuk rehat sejenak Bunda misalnya dengan berolahraga, membaca, atau beribadah.
Terlalu galak akan membuat Si Kecil down, tapi terlalu santai juga berakibat Si Kecil tidak mematuhi arahan Bunda. Si Kecil yang tidak patuh akan memberi peluang bagi Bunda tak bisa mengontrol emosi. Solusinya adalah ajaklah Si Kecil berbicara empat mata, pegang tangannya, lalu katakan dengan lembut namun tegas apa yang Bunda harapkan darinya.
Memberikan Si Kecil pilihan adalah alternatif yang efektif daripada memukul. Saat Si Kecil bermain dengan makanannya di meja, coba Bunda beri pilihan. “Adek mau berhenti mainin makanan apa Bunda yang pergi dari meja? “. Kemudian katakan padanya bahwa dia bisa kembali ke meja ketika dia siap untuk makan makanan tanpa bermain.
Bila Si Kecil tidak sengaja memecahkan jendela kaca rumah, lantas Bunda atau Ayah dengan emosi yang meledak memukul Si Kecil, ini justru akan memberi efek takut pada diri Si Kecil. Si Kecil yang sering dimarahi atau dipukul akan melakukan setiap arahan dari orangtua hanya karena rasa takut pada ayah atau bunda, bukan karena rasa hormat mereka pada orang tuanya. Jadi, ketika ia memecahkan kaca jendela, coba katakan dengan santai namun tegas padanya “Coba gimana cara Adek memperbaiki kaca yang pecah itu? Kalo adek gabisa mbenerin, dua hari besok Adek ga boleh jajan di tempat mamang toko yaaa, soalnya Bunda harus ngeluarin uang buat beli kaca baru”. Dengan demikian, Si Kecil akan belajar bahwa setiap perbuatan akan menimbulkan sebuah konsekuensi logis.
Jika si kecil sedang mengamuk sehingga ia membentak atau berbicara kasar pada Bunda, katakan padanya bahwa Bunda akan berbicara pada Si Kecil bila Si Kecil sudah berhasil mengontrol marahnya. Berilah kesempatan si kecil untuk mengungkapkan kemarahannya sejenak. Lalu ajaklah berbicara.
Bila akan tiba waktu berangkat sekolah, waktu les, waktu untuk pergi ke tempat tidur, atau waktu untuk mengerjakan PR, Bunda bisa mengingatkan Si Kecil sesaat sebelum waktunya tiba. Dengan demikian, Si Kecil bisa menyelesaikan terlebih dahulu apa yang sedang ia kerjakan.
Nah Bunda, itulah beberapa tips yang dapat Bunda terapkan bila Bunda sedang jengkel pada Si Kecil. Pikirkan lagi bila harus bermain fisik Bunda, karena justru dampak negatifnya sangat besar untuk diri Si Kecil.
Sumber :
http://positiveparenting.com
Cari tahu perbedaan motorik halus dan motorik kasar pada anak, serta pengaruh terhadap motorik tersebut yang kaitannya dengan tumbuh kembang si kecil.
SELENGKAPNYALakukan cara-cara berikut ini agar kemampuan bahasa dan bicara si kecil yang berumur 1 hingga 1.5 tahun dapat ditingkatkan hingga maksimal.
SELENGKAPNYACari tahu aspek-aspek perkembangan untuk anak usia dini bunda. Karena masa usia dini membutuhkan perhatian khusus dalam perkembangan si kecil.
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA