Dear Bunda,

Pada waktu masih kecil, Si Kecil bisa saja bersikap manis dan mematuhi semua peraturan dan keinginan Bunda. Namun, bunda mungkin akan menemukan situasi yang cukup berbeda ketika Si Kecil sudah mulai bersekolah. Beberapa teman Si Kecil ada yang berperilaku baik, ada pula yang berperilaku kurang menyenangkan. Mungkin banyak Bunda yang berfikiran bukan berarti mereka kelak akan menjadi orang jahat, meskipun mereka dapat memberikan pengaruh yang buruk kepada Si Kecil.

Meskipun demikian, Si Kecil sebenarnya masih dalam proses pembentukan ketrampilan sosial, sehingga mereka akan terus mencoba apapun yang menurutnya menarik, terutama dari teman-temannya. Terkadang sebel sendiri ya Bunda ketika mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk menurut kita tapi Si Kecil susah ngertinya :D

Terus apa ya yang dapat Bunda lakukan terkait hal tersebut?

1. Lebih sering menghabiskan waktu di rumah. Bunda dapat mengajak teman-teman Si Kecil yang menurut Bunda berperilaku baik untuk bermain di rumah bersama dengan Si Kecil dan meminimalkan Si Kecil bermain dengan temannya dengan perilaku buruk. Memang sih Bunda sepertinya nanti akan sedikit kerepotan, namun Bunda dapat membatasi perilaku yang tidak Bunda inginkan.
2. Menerapkan peraturan rumah. Mungkin, dengan menjulurkan lidah atau memanggil nama dengan sebutan lain terlihat sangat lucu bagi Si Kecil. Dan Si Kecil pasti akan melakukan hal yang sama ketika ia berada di rumah. Dan disini, Bunda harus memiliki ketegasan. Katakan kepada Si Kecil bahwa perilaku tersebut adalah suatu pelanggaran dan meminta Si Kecil untuk menghentikannya. Namun apabila Bunda dari teman Si Kecil juga berada di rumah Bunda, maka Bunda perlu memberitahukan peraturan dasar di rumah Bunda. Sepertinya dibutuhkan pemilihan kata yang tepat ya Bunda agar Bunda lain tidak merasa tersinggung ;)
3. Mengatasi beberapa perilaku yang ditirukan. Menirukan perilaku anak lain (baik atau buruk) merupakan hal wajar bagi Si Kecil ya Bunda. Namun Bunda perlu mengingatkan Si Kecil untuk mematuhi peraturan keluarga. Beberapa waktu mungkin Si Kecil tidak mematuhi peraturan, tapi Si Kecil akan memahami dan menaatinya jika peraturan tersebut tidak berubah, karena anak-anak itu sangat menyukai konsisteni.
4. Meminta bantuan guru. Apabila sahabat Si Kecil juga teman sekelasnya, guru Si Kecil mungkin akan memberitahu Bunda bahwa mereka pasti membuat keributan apabila sedang bersama-sama. Oleh karena itu, Bunda dan guru perlu bekerja sama nih untuk memisahan mereka untuk kegiatan tertentu di kelas. Misalnya, mereka diberikan pada giliran tim yang berbeda untuk kegiatan olahraga, sehingga mereka pun tidak akan bertemu dalam satu waktu. Sepertinya bisa sedikit membantu ya Bunda, jadi tidak ada salahnya jika Bunda meminta bantuan dari guru Si Kecil.
5. Mengurangi waktu bermain bersama. Apabila teman Si Kecil ibarat bahan bakar yang membantu nyala “api” pada diri Si Kecil menjadi lebih besar, sepertinya Bunda perlu membatasi intensitas pertemuan mereka. Bunda dapat mengajak Si Kecil untuk melakukan kegiatan-kegiatan seru di rumah sehingga Si Kecil akan jarang bertemu dengan temannya. Setelah itu, Bunda juga masih memiliki kontrol siapa saja yang dapat bermain dengan Si Kecil.

Jadi disini Bunda juga berperan penting nih dalam pembentukan karakter dan perilaku Si Kecil, apalagi Si Kecil yang belum memahami mana yang benar dan salah. Yuk Bunda kita selalu dampingi dan berikan yang terbaik untuk Si Kecil ;)

Sumber: whattoexpect.com