Dear Bunda,
Siapakah sebenarnya anak kita? Jawabannya mungkin akan sulit ya Bunda, karena kita akan sulit menggambarkan siapa sosok Si Kecil secara detail dari berbagai sudut pandang. Singkatnya, anak kita adalah manusia yang sedang tumbuh dan berkembang. Tumbuh kembang Si Kecil disini sangat luas Bunda, namun kali ini kami akan membahas tentang fase status Si Kecil.
Menurut Reza Fahardian dalam buku Menjadi Orang tua Pendidik, fase status tersebut dibagi menjadi 3 tahapan. Dimana, dalam 7 tahun pertama, anak adalah raja, 7 tahun kedua menjadi pembantu (yang harus taat dalam menjalankan perintah), dan 7 tahun ketiga menjadi wazir (menteri) yang bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya.
Anak yang berusia 0 hingga 7 tahun adalah RAJA kecil, yang memiliki ruang lingkup yang khas, yaitu BERMAIN. Jika kita merawat seorang raja, pasti kita harus tetap menghormati dan melayani segala kebutuhannya. Sebagai pengasuh kita tidak diperbolehkan untuk membentak, memerintah, atau malah memukul raja. Status raja ini akan berakhir ketika Si Kecil memasuki masa 7 tahun keduanya.
Duh kok rasanya serem banget ya Bunda dengan sebutan pembantu ini. Namun, bukan berarti pembantu yang sebenarnya kok Bunda. Status anak sebagai pembantu memiliki hak atau wewenang dalam ruang lingkup didik dan bimbing. Artinya, pendidikan dan bimbingan adalah hak yang harus didapatkan anak pada masa 7 tahun kedua (usia 7 sampai 14 tahun).
Ada perbedaan jelas antara pendidikan dan bimbingan loh Bunda. Pendidikan lebih bermakna memberikan pengetahuan, sedangkan bimbingan adalah pengasuhan untuk membentuk kepribadian pada jalan yang diinginkan. Jadi jangan salah mengartikan fase pembantu ini ya Bunda ;)
Wazir merupakan jabatan terhormat yang biasanya berperan penting dalam kehidupan bernegara. Ingat ya Bunda, keluarga itu miniatur negara. Bayangin deh Bunda, kalo kita punya wazir di rumah, tentu akan sangat membantu ya Bunda. Apalagi jika Si Kecil yang berstatus wazir ini memiliki hak dan kewenanan untuk bermusyawarah dan bersama menjalankan tugas atau kerjasama.
Tentu saja dalam kehidupan berkeluarga akan banyak masalah yang akan terjadi. Nah dalam status wazir ini, anak akan bisa selalu membantu untuk mencari jalan keluarnya, selalu memberikan sumbangsih pikiran, dan ikhlas membantu orangtua untuk bersama-sama menghadapi masalah dalam keluarga.
Bunda dimana pun pasti mengharapkan anak mereka menjadi seseorang yang sukses dan berhasil saat dewasa. Artinya, kesuksesan tersebut dapat dicapai ketika anak berada pada tahap 7 tahun ketiganya. Untuk menuju kondisi ideal tersebut, tentunya Bunda harus berhasil dalam mendekati Si Kecil pada masa Si Kecil berada di usia 7 tahun keduanya. Dan keberhasilan itu bisa disebabkan ketepatan pendekatan Bunda pada Si Kecil ketika berusia 7 tahun pertamanya.
Namun sebaliknya, jika Bunda melewatkan 7 tahun pertama Si Kecil dengan cara yang salah, maka pada 7 tahun kedua Bunda akan mengalami hambatan dalam berkomunikasi dengan Si Kecil. Akibatnya, pada masa 7 tahun ketiga, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kehilangan kepercayaan dan moralnya. Jangan sampai deh ya Bunda hal tersebut terjadi di keluarga kita :(
Semoga kelak ketika anak kita dewasa, dapat menjadi wazir yang mampu melindungi dan selalu hadir ketika dibutuhkan orangtuanya ya Bunda ;)
Sumber: Chatib, M. 2014. Orangtuanya Manusia: Melejitkan Potensi dan Kecerdasan dengan Menghargai Fitrah Setiap Anak. Bandung: Kaifa.
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA