Dear Bunda,
Otak balita mirip seperti busa, menyerap dari sekitarnya sebanyak yang ia bisa untuk bersiap menghadapi masa depannya. Otak bayi yang baru dilahirkan baru berkembang sekitar 25 persen saja, dan dalam beberapa tahun pertama akan berubah serta berkembang dengan sangat cepat. Otak bayi yang baru lahir hanya seperempat ukuran otak orang dewasa, tetapi akan tumbuh hingga 80 persen otak orang dewasa di umur 3 tahun.
Mungkin Bunda merasa frustasi karena si kecil tidak bisa konsentrasi, tetapi kurangnya kemampuan untuk fokus ini ternyata ada tujuannya. Kesadaran orang dewasa seperti lampu sorot yang akan fokus pada satu hal di satu waktu. Sementara anak balita memiliki kesadaran seperti lentera yang menebar cahaya di sekitarnya dan menyerap hal sebanyak-banyaknya dari lingkungan sekitar.
Para ilmuwan pada abad ini telah menemukan bahwa bagian otak paling aktif dari otak anak balita sama dengan bagian pada otak orang dewasa ketika menonton film. Artinya, ketika anak balita melihat kehidupan ini seperti kita orang dewasa menonton film, penuh kegembiraan dan antusiasme. Perhatian anak balita terfokus pada visual dengan kemampuan kuat mengadaptasi hal-hal baru.
Salah satu keterampilan menakjubkan yang dipelajari anak balita adalah berkomunikasi. Jadi sangat penting yang Bunda untuk terus berbicara dengan Si Kecil meski ia tidak dapat menjawab, karena selama Bunda berbicara dengannya, otak Si Kecil membuat koneksi-koneksi yang nantinya dapat membantu Si Kecil untuk mengerti dan membuat sendiri bunyi-bunyi bahasa itu.
Begitu Si Kecil tumbuh dewasa dan memasuki usia belasan tahun, maka akan terjadi proses pruning atau pemangkasan di otaknya. Dari sejumlah besar sinapsis yang tidak banyak menjalankan fungsi setelah bertahun-tahun akan mengkerut. Yang tinggal adalah sel syaraf dan koneksi yang penting dalam kehidupan sehari-hari, dan selanjutnya akan semakin kuat dan tetap ada. Jadi tidak ada salahnya ya Bunda untuk membiasakan Si Kecil melakukan rutinitas baik dan bermanfaat untuk membentuk kepribadiannya di masa mendatang ;)
Sebenarnya ada beberapa cara mudah untuk membantu otak Si Kecil mencapai potensi tertingginya loh Bunda!
Bunda bisa menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang serta berikan banyak-banyak stimulan positif, misalnya percakapan yang memotivasi dan permainan. Anak-anak belajar dari pengalamannya, maka cara terbaik untuk membantu Si Kecil meningkatkan keterampilannya adalah dengan membacakan cerita, bercakap-cakap dengannya, memberikan motivasi, melakukan hal-hal rutin, bereksplorasi dan bermain. Namun, jangan memaksakan perkembangan di satu perkembangan tertentu ya Bunda. Biarkanlah ia belajar dengan kecepatannya sendiri :)
Dan satu lagi. Di dalam setiap otak anak terdapat lebih dari 10 trilyun sel yang siap tumbuh. Paksaan, bentakan, cubitan, atau pukulan mampu membunuh 10 milyar sel otak saat itu juga. Sebaliknya, sebuah pujian, pelukan, motivasi akan membangun kecerdasan lebih dari 10 trilyun sel otak saat itu juga. Untuk itulah Bunda, mari kita belajar menata perkataan dan perbuatan kita di depan Si Kecil.
Sumber: Bhattacharya, S et al. 2013. The Pregnancy And Baby Book. Banten: Inspirita Publishing. Penerjemah: Threestayanti, Liana (Penerjemah).
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA