Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Tidak hanya dari hasil alamnya saja, tapi juga suku bangsa, bahasa, dan budayanya. Keberagaman ini adalah merupakan aset namun apabila tidak disikapi dengan baik justru akan memicu konflik.
Konflik keberagaman, yang sering terjadi, adalah di sekolah, bahkan ada beberapa di kalangan anak-anak. Hal tersebut tentu sangat memprihatinkan. Sekolah yang fungsinya menjadi tempat ideal untuk belajar nilai-nilai dan mengembangkan diri, namun akhirnya malah menjadi tempat yang justru memberikan dampak negatif pada anak. Peristiwa tersebut sangat mungkin terjadi karena selama ini keberagaman yang terjadi di keluarga, sekolah atau di masyarakat kurang mendapatkan perhatian, bahkan kurang disikapi dengan baik.
Berdasarkan fenomena tersebut, sebenarnya ada hal penting yang hendaknya dilakukan untuk mencegah konflik akibat keberagaman, yakni dengan membangun karakter sikap menghargai keberagaman pada anak sejak usia dini. Anak belajar memiliki sikap menghargai dirinya sendiri dan orang lain dalam konteks interaksi sosial. Keluarga memiliki peranan yang sangat penting. Cara sikap dan dukungan keluarga dalam memandang keberagaman kelak menjadi cermin bagi anak-anak untuk berkarakter. Meski begitu, bukan berarti lingkungan sekolah dan masyarakat kemudian dapat melepaskan diri dari tanggung jawabnya dalam beberapa persoalan yang berkaitan dengan karakter anak. Semua memiliki peranan penting masing-masing.
Pendidikan Karakter Dalam Menyikapi Keberagaman dalam Perkembangan Anak
Saat seorang anak sedang mengembangkan identitas dirinya yang positif, anak perlu dikenalkan tentang keberagaman, yaitu mengenai perbedaan dan juga persamaan yang ia miliki dengan orang lain. Perlu ditanamkan pula kepada anak sikap pemahaman dan penghargaan pada diri sendiri dan orang lain.
Ada beberapa kegiatan untuk memperkenalkan persamaan maupun perbedaan untuk anak. Kegiatan ini dapat membantu anak untuk memahami persamaan dan juga perbedaan yang mungkin terjadi antara dirinya dengan orang lain. Kegiatan tersebut antara lain :
1.Tunjukkan Foto Keluarga
Pada kegiatan ini anak diminta untuk menunjukkan foto keluarga teman-temannya. Kemudian mereka didorong untuk membicarakan apa yang dia lihat di dalam foto dirinya dan foto keluarga milik anak yang lain. Selanjutnya anak dibantu untuk membuat kolase foto-foto keluarga serta menunjukkan bahwa dirinya juga merupakan bagian dari keluarga yang unik dan bisa jadi berbeda dengan orang lain. Anak-anak juga diharapkan akan dapat mengenal keunikan dari keluarga lainnya.
2. Berbagi Cerita
Kegiatan ini berupa mengajak anak berbagi cerita mengenai adat serta tradisi kebudayaan bersama-sama dengan teman-teman dari budaya yang lain.
3. Belajar bahasa baru
Kegiatan belajar bahasa baru ini dilakukan dengan cara memberikan kesempatan pada anak dan teman-temannya berbicara, melihat, mendengar dan merasakan bahasa daerah yang dimiliki tiap anak. Anak-anak juga perlu diperkenalkan kata-kata sederhana tiap bahasa daerah mereka.
4.Mengakui perbedaan dan persamaan
Kegiatan yang satu ini dapat dilakukan misalnya ketika sedang menonton televisi bersama anak. Anak ditunjukkan tokoh dan situasi-situasi yang menarik. Kemudian Bunda dapat memberinya pertanyaan mengenai pemahaman akan karakter-karakter yang tampak menonjol di acara tersebut.
Kegiatan-kegiatan di atas juga dapat dilakukan dengan variasi materi lainnya. Intinya,tujuan kegiatan tersebut yaitu menyentuh persoalan-persoalan yang terkait dengan sosial terutama mengenai keberagaman. Kegiatan tersebut dapat menstimulasi kepekaan anak serta kesadaran sosialnya tentang persamaan dan perbedaan antara dirinya dengan orang lain.
Pendampingan dari Bunda tentunya sangat penting dalam tahap penanaman karakter ini karena Bunda juga akan berperan dalam memahamkan Si Kecil bagaimana sikap Si Kecil seharusnya jika menghadapi situasi mengenai keberagaman, misalnya perbedaan yang ia temukan dalam kesehariannya, baik dari meneladani sikap Bunda maupun nasihat-nasihat dari Bunda.
Sumber :
Kusmaryani, Rosita Endang. Membangun Karakter Keberagaman Pada Anak-Anak. Disampaikan dalam Seminar Nasional Pusat studi Pendidikan Anak Usia Dini “Karakter sebagai Saripati Tumbuh Kembang Anak Usia Dini”, diselenggarakan oleh Pusdi Anak Usia Dini Lemlit UNY,tanggal 26 Juli 2011
Cari tahu perbedaan motorik halus dan motorik kasar pada anak, serta pengaruh terhadap motorik tersebut yang kaitannya dengan tumbuh kembang si kecil.
SELENGKAPNYALakukan cara-cara berikut ini agar kemampuan bahasa dan bicara si kecil yang berumur 1 hingga 1.5 tahun dapat ditingkatkan hingga maksimal.
SELENGKAPNYACari tahu aspek-aspek perkembangan untuk anak usia dini bunda. Karena masa usia dini membutuhkan perhatian khusus dalam perkembangan si kecil.
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA