Dear Bunda,
Siapa pun boleh menciptakan bayangan apa pun tentang kedamaian di benaknya, termasuk Si Kecil. Itu berarti, Si Kecil tengah berpikir dalam bentuk gambar yang telah dilukiskan secara detail dalam otaknya. Saat itu, Si Kecil mungkin akan menggabungkan dunia imajinasinya dan dunia luar yang pernah ia lihat. Kemampuan inilah yang menjadi kunci dari kecerdasan visual-spasial.
Semakin cerdas Si Kecil dalam hal ini, Si Kecil akan semakin bisa mengekspresikan imajinasinya menjadi sesuatu yang bisa dilihat atau disentuh orang lain. Si Kecil dengan kecerdasan visual-spasial biasanya senang sekali untuk menonton film, bermain video game, mencorat-coret, menggambar sesuatu dengan sangat detail, membongkar-pasang, atau dapat membaca peta, bagan, tabel, dan grafik.
Apabila Bunda menemukan Si Kecil melakukan salah satu atau beberapa kegiatan tersebut, maka dapat dikatakan Si Kecil memiliki kecerdasan visual-spasial. Dan kini giliran Bunda untuk membantu Si Kecil mengembangkan kecerdasaannya. Kira-kira apa ya yang dapat Bunda lakukan? Simak yuk Bunda ;)
Bunda dapat mengajak Si Kecil untuk mengunjungi museum, galeri seni, atau pameran seni, kemudian ajak SI Kecil untuk mengamati satu per satu hasil karya tersebut. Bunda juga dapat sekedar mengajak Si Kecil ke perpustakaan yang terdapat banyak buku ilustrasi karya seni atau fotografi sebagai sarana penjelajahan Si Kecil.
Pengalaman ini akan menambah wawasan Si Kecil tentang seni sehingga ia akan memperoleh inspirasi untuk membuat karya seninya sendiri.
Hadiahkan jurnal visual untuk membantu Si Kecil membuat sketsa dari berbagai hal yang ia perhatikan. Ide, imajinasi, atau masalah yang ingin ia pecahkan juga boleh dituangkan pada jurnalnya. Jurnal visual ini juga bisa diisi dengan jurnal tulisan atau diary miliknya.
Merancang sebuah studio seni di rumah membuat Si Kecil memiliki tempat untuk mengekspresikan imajinasinya dengan lebih nyaman. Bunda dapat menyediakan bahan dan alat yang dibutuhkan Si Kecil, seperti lego, balok kayu, sterofoam, plastisin, pensil, cat lukis, kuas, kanvas, krayon, dan lainnya.
Biarkan Si Kecil menentukan desain ruangannya sendiri dan anggaplah tempat tersebut sebagai wilayah bebasnya. Namun, Bunda harus meminta Si Kecil untuk merawat dan bertanggung jawab penuh atas studionya.
Sebuah cerita akan lebih hidup jika pembacanya membayangkan apa saja yang ia jumpai pada cerita tersebut. Setiap Bunda membacakan cerita, mintalah Si Kecil untuk membayangkan apa yang ia dengar. Kemudian biarkan Si Kecil berkreasi dengan melukis tokoh dan pemandangan dalam cerita tersebut.
Begitu juga ketika mendengarkan musik, ia akan merasakan perasaan tertentu yang dapat ia rasakan sendiri. Biarkan Si Kecil mengekspresikannya apa yang ia rasakan melalui tulisan atau lukisan, dan bagaimana perasaannya karena music tersebut.
Kecerdasan visual-spasial ini akan menggiring Si Kecil menjadi seseorang yang dapat Bunda banggakan loh! Si Kecil bisa saja menjadi kurator seni, pembuat iklan, arsitek, animator, illustrator, pilot, desain grafis, dan yang lainnya ;)
Jadi mulai sekarang, yuk Bunda bantu Si Kecil untuk mewujudkan dan mengekspresikan imajinasinya! Mungkin saja Si Kecil kelak dapat menjadi Walt Disney. Wow keren kan Bunda! ;)
Sumber: Kusuma, R. 2015. Setiap Anak Berhak Menjadi Jenius. Jakarta: Bestari.
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA