Bunda,
Alergi terhadap makanan tertentu merupakan salah satu alergi yang sering ditemui pada anak. Salah satu makanan tersebut adalah kedelai. Kedelai termasuk salah satu bahan makanan yang termasuk dalam 8 bahan makanan yang sering menyebabkan alergi yaitu susu sapi, telur, kacang tanah, kacang pohon, ikan, kerang, dan gandum menurut Cleveland Clinic. Menurut penelitian, alergi kedelai pada anak dapat terjadi pada usia 3-10 tahun. Gejala alergi kedelai pada Si Kecil dapat dilihat dalam beberapa menit dan bisa berlangsung selama berjam-jam setelah memakan makanan yang mengandung kedelai.
Alergi kedelai terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespon protein dalam kedelai secara berlebihan dan memproduksi antibodi imunoglobulin E (IgE) untuk melawan protein tersebut. Pada saat produk kedelai dikonsumsi, sistem kekebalan tubuh akan melepaskan zat kimia seperti histamin dan bahan kimia lainnya ke dalam aliran darah untuk "melindungi" tubuh. Pelepasan bahan kimia ini menyebabkan reaksi alergi.
Berikut gejala bila Si Kecil mengalami alergi kedelai
Apa saja produk olahan kedelai yang biasanya menimbulkan alergi?
1. Alergi lesitin kedelai
Lesitin kedelai merupakan zat aditif aktif yang banyak ditambahkan dalam produk makanan, berfungsi untuk memperpanjang masa simpan produk. Anak-anak yang terindikasi alergi lesitin kedelai perlu dihindarkan dari makanan yang mengandung bahan ini.
2. Alergi susu kedelai
Anak-anak yang alergi terhadap susu sapi biasanya juga alergi pada susu kedelai. Jika Bunda memberikan susu formula untuk Si Kecil, pilihlah susu formula berbahan dasar kedelai. Jika Si Kecil alergi terhadap susu kedelai, biasanya dokter akan memberikan susu formula hypoallergenic. Pada susu formula ini, protein dipecahkan ke dalam partikel kecil sehingga kecil kemungkinannya untuk memicu alergi.
3. Alergi kecap/saus kedelai
Selain mengandung kedelai, kecap juga biasanya mengandung gandum, yang dapat mempersulit deteksi faktor penyebab alergi. Selain itu, kecap juga mengandung antihistamin yang menyebabkan gejala yang mirip dengan reaksi alergi, termasuk radang di sekitar mulut dan dermatitis.
Faktor Risiko
Faktor-faktor tertentu dapat menempatkan Si Kecil pada risiko lebih besar terkena alergi kedelai :
1. Riwayat keluarga
Si Kecil memiliki risiko lebih tinggi mengalami alergi kedelai jika ada anggota keluarga yang mengalami alergi makanan.
2. Usia
Alergi kedelai paling umum terjadi pada anak-anak, terutama balita dan bayi. Seiring bertambahnya usia, sistem pencernaan tubuh semakin berkembang dan cenderung tidak akan menyerap komponen makanan yang memicu alergi.
3. Alergi lainnya
Dalam beberapa kasus, orang yang alergi terhadap gandum, kacang-kacangan, susu, atau makanan lain akan mengalami reaksi alergi terhadap kedelai.
Setidaknya ada 15 protein dalam kedelai yang terbukti menyebabkan reaksi alergi. Satu-satunya cara untuk mencegah reaksi alergi adalah menghindari kedelai dan protein kedelai sama sekali. Bunda perlu memeriksa label makanan yang mengandung kedelai jika Si Kecil terindikasi memiliki alergi kedelai. Kandungan kedelai dalam makanan yang perlu dihindari misalnya tepung kedelai, serat kedelai, protein kedelai, kacang kedelai, dan kecap.
Memang tidak mudah Bunda untuk memilah-milah makanan yang bebas kedelai, namun tindakan preventif yang sulit akan lebih baik dilakukan daripada mengobati Si Kecil yang terlanjur mengkonsumsi makanan yang mengandung kedelai.
Sumber : http://www.healthline.com
https://www.amazine.co
Cari tahu perbedaan motorik halus dan motorik kasar pada anak, serta pengaruh terhadap motorik tersebut yang kaitannya dengan tumbuh kembang si kecil.
SELENGKAPNYALakukan cara-cara berikut ini agar kemampuan bahasa dan bicara si kecil yang berumur 1 hingga 1.5 tahun dapat ditingkatkan hingga maksimal.
SELENGKAPNYACari tahu aspek-aspek perkembangan untuk anak usia dini bunda. Karena masa usia dini membutuhkan perhatian khusus dalam perkembangan si kecil.
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA