Dear Bunda,
Ada banyak sekali penelitian tentang karakter anak, apakah lebih cenderung dipengaruhi oleh genetik atau lingkungan dan pengalaman (aktiivitasnya). World Health Organization (WHO) mengutip dari sebuah penelitian, bahwa pengasuhan dan stimulasi yang diterima Si Kecil hingga ia berusia 2 tahun akan berpengaruh pada perkembangan otaknya. Wah jadi Bunda sangat berperan penting nih untuk memberikan pengasuhan dan stimulasi yang terbaik untuk Si Kecil ;)
Dan ternyata, telah berkembang sebuah kesepakatan bahwa tidak ada faktor tunggal yang bertanggung jawab atas karakter seseorang, melainkan gen dan cara pengasuhan yang menentukannya.
Saat ini pasti banyak Bunda yang mengharapkan anaknya lebih percaya diri dan lebih rajin dibandingkan mereka ketika masih kecil, namun dapatkah Bunda dapat mempengaruhi karakter Si Kecil kelak?
Beberapa ahli berpendapat bahwa anak-anak akan lebih mudah didorong untuk memiliki kepribadian tertentu. Misalnya Bunda mengajak Si Kecil untuk mencoba hal-hal baru. Namun, jika Si Kecil belum menghadapi situasi tertentu, atau cenderung memaksanya ke keadaan tertentu, ditakutkan Si Kecil akan jera dan enggan untuk melakukannya lagi.
>> Di usia berapa kepribadiaan akan menetap?
Berdasarkan sebuah penelitian, karakter anak akan menetap di usianya yang keenam. Namun yang pasti, tahun-tahun awal Si Kecil akan menjadi kesempatan emas baginya dan Bunda. Karakter Si Kecil akan mempengaruhi perilaku mereka sebagai orang dewasa. Penelitian lain menyebutkan, karakter seseorang akan berubah sejalan dengan waktu, terbentuk dari kejadian dalam hidup (pengalaman), dan pengaruh eksternal.
Selain itu, Bunda pun juga berpengaruh terhadap kemampuan Si Kecil dalam membuat keputusan loh! Meskipun Si Kecil dapat mengatur dan menghadapi situasi yang berlangsung di sekitarnya, namun perhatian dari Bunda terkait sikap Si Kecil yang kurang tepat dapat menghindarkan Si Kecil dari kesulitan dan menambah rasa percaya dirinya.
Ada baiknya Bunda tidak bersikap terlalu melindungi Si Kecil, namun justru perlahan mengajak Si Kecil ke situasi tertentu dengan hanya mendampingi dan memperhatikannya. Berbeda ketika dulu masih kecil, dimana Bunda akan terus menemaninya. Dengan demikian, Si Kecil akan dapat mengatasi rasa takutnya dan lebih percaya diri.
>> Genetik, lingkungan, dan karakter
Penelitian paling mutakhir membuktikan, bahwa ada gen tertentu yang dapat diaktifkan dan dinonaktifkan oleh kondisi lingkungan. Gen Si Kecil mungkin dapat membuatnya memiliki karakter tertentu, namun ia juga harus berada di lingkungan yang menstimulasi berkembangnya karakter tersebut. Jadi tidak ada salahnya jika Bunda membantu Si Kecil untuk memilihkan lingkungan yang dapat mendukung Si Kecil mengembangkan ketrampilan dan karakternya.
Selain genetik dan lingkungan, ternyata pengasuhan dan nutrisi juga berperan dalam pembentukan karakter Si Kecil. Anak yang lelah dan lapar akan mudah sekali marah, apapun karakter alaminya, namun pemberian makanan yang bergizi akan membuat Si Kecil lebih tenang.
Tidak hanya Si Kecil, Bunda ternyata juga berperan sangat penting ya Bunda, terutama ketika Si Kecil berada dalam periode emas. Yuk Bunda kita ciptakan lingkungan yang kondusif dan memberikan yang terbaik untuk membantu Si Kecil membentuk karakter hebatnya! ;)
Sumber: Bhattacharya, S et al. 2013. The Pregnancy And Baby Book. Banten: Inspirita Publishing. Penerjemah: Threestayanti, Liana.
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA