Dear Bunda,
Menulis dan membaca merupakan salah satu ketrampilan yang harus dikuasai ya Bunda, terutama sejak Si Kecil mulai sekolah. Namun pada beberapa anak, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis. Wajarkah demikian?
Kesulitan membaca dan menulis ternyata dapat termasuk dalam kelainan loh Bunda. Kelainan tersebut biasa disebut dengan disleksia. Disleksia biasanya mulai terlihat jelas sejak tahun-tahun awal sekolah. Yaitu ketika Si Kecil mulai menunjukkan kesulitan dalam membaca, meskipun ia memiliki semua ketrampilan, seperti kecerdasan dan kemampuan verbal yang diperlukan untuk membaca.
Si Kecil dengan disleksia memiliki masalah dalam pengolahan informasi yang mereka lihat ketika mereka membaca. Seringkali mereka mengalami kesulitan dalam menghubungkan suara yang dibuat dengan huruf tertentu, atau mengartikan semua huruf yang membentuk suatu kata. Oleh karena itu, Si Kecil akan kesulitan dalam menulis, mengeja, berbicara, dan menghitung.
>> Ciri-ciri disleksia
Disleksia pada usia dini biasanya terlihat dari perkembangan yang terhambat, seperti keterlambatan berbicara, kesulitan dalam mengucap, memiliki keterlambatan dalam memahami alphabet, warna, dan angka, kesulitan dalam menulis dengan tangan, keterlambatan perkembangan motorik halus, kesulitan dalam membedakan huruf B dan D atau perintah yang menggunakan huruf tersebut, serta kesulitan dalam belajar menghubungkan antara huruf dan suara mereka.
Diperkirakan sekitar 25 persen orang yang mengalami disleksia ternyata juga menunjukkan gejala Attentuin Defisit Hyperactive Disorder (ADHD). Sebelumnya sudah pernah kami bahas terkait ADHD ya Bunda. Si Kecil ADHD biasanya memiliki perilaku hiperaktif dan gangguan konsentrasi.
Meskipun disleksia ini dapat dikenali pada awal sekolah, namun ada banyak anak yang justru tidak teridentifikasi, sedangkan evaluasinya tidak dapat dilakukan sampai usia dewasa. Akibatnya, ia justru akan kesulitan membaca hingga usia dewasa apabila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.
>> Bagaimana anak yang tidak teridentifikasi disleksia sejak dini dapat bersekolah?
Si Kecil yang tidak teridentifikasi disleksia sejak dini, ternyata mereka dapat mengembangkan strategi untuk menyamarkan disleksia mereka. Sebagian besar dari mereka harus berusaha lebih keras daripada teman-temannya yang lain untuk mengingat dan menerapkan pelajaran dari sekolah.
Beberapa dari mereka juga berpura-pura menjadi kurang cerdas sebagai salah satu strategi mereka. Padahal, mereka yang mengalami disleksia biasanya memiliki kecerdasan di atas rata-rata loh Bunda. Misalnya tokoh dunia yang terkenal nih Bunda, seperti Albert Einstein, Leonardo Da Vinci, Thomas Edison, Muhammad Ali (petinju), dan Steve Jobs.
>> Penelitian tentang identifikasi awal disleksia
Apabila Si Kecil dengan disleksia dapat diidentifikasi lebih dini, maka Si Kecil akan lebih mudah diarahkan untuk kegiatan yang lebih efektif dalam mengatasi kebutuhan khusus mereka. Si Kecil tersebut sebaiknya didampingi tanpa adanya beban dari efek disleksia. Efek tersebut diantaranya harga diri yang rendah, frustasi, kehilangan motivasi dalam belajar, mengatur emosi, serta kesulitan memusatkan perhatian pada kegiatan sosial.
>> Apa yang dapat Bunda lakukan untuk Si Kecil?
Sebelumnya, Bunda perlu belajar tentang karakteristik disleksia dan mempercayai insting Bunda sebagai seorang ibu. Konsultasi tentang disleksia akan memberitahukan Bunda terkait cara mendampingi dan jenis pengajaran atas apa yang Si Kecil butuhkan.
Bunda tidak perlu memperhatikan omongan orang terkait kekurangan Si Kecil tersebut, karena setiap anak pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bahkan, beberapa peneliti atau tokoh terkenal juga dulunya memiliki kekurangan berupa disleksia
Yuk Bunda, selalu dampingi dan berikan yang terbaik untuk tumbuh kembang Si Kecil yang special ;)
Sumber: dyslexiaassociation.org.au ; webmd.com ; health.detik.com ; forums.merdeka.com
Cari tahu perbedaan motorik halus dan motorik kasar pada anak, serta pengaruh terhadap motorik tersebut yang kaitannya dengan tumbuh kembang si kecil.
SELENGKAPNYALakukan cara-cara berikut ini agar kemampuan bahasa dan bicara si kecil yang berumur 1 hingga 1.5 tahun dapat ditingkatkan hingga maksimal.
SELENGKAPNYACari tahu aspek-aspek perkembangan untuk anak usia dini bunda. Karena masa usia dini membutuhkan perhatian khusus dalam perkembangan si kecil.
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA