Dear Bunda,

Apapun yang Si Kecil inginkan, baik dari Bunda atau pun dari temannya, beberapa anak mungkin akan melepaskan amarahnya. Luapan amarahnya dapat berupa teriakan, atau bahkan tindakan fisik kepada orang yang membuatnya marah.

Sebagai orang tua, Bunda terkadang gemas ya melihat tingkat Si Kecil yang demikian. Namun, lebih baik Bunda membantu Si Kecil mengatur amarah yang ia rasakan daripada hanya memarahi Si Kecil.

Berikut beberapa strategi yang dapat Bunda terapkan untuk membantu Si Kecil memanajemen amarahnya:

1. Membicarakan permasalahan. Usahakan Bunda berada dalam posisi tenang dan meminta Si Kecil untuk menjelaskan apa yang menyebabkan ia menjadi marah. Membicarakan permasalahannya dengan Bunda akan membantu Si Kecil untuk bersikap tenang dan bisa diajak bekerjasama meskipun dalam keadaan marah. Namun apabila Si Kecil tidak ingin membicarakan permasalahannya dengan Bunda, Si Kecil mungkin akan merasa lebih nyaman untuk berbicara dengan binatang peliharaannya, boneka, mainan, atau teman imajinasinya.

2. Meluapkan emosi dengan aktivitas fisik. Dalam melepaskan emosinya, beberapa anak mungkin ingin meninju bantal, menendang, atau sekedar berlari di tempat yang lapang. Bunda juga dapat mendorong Si Kecil untuk melakukan hal yang ia sukai untuk meluapkan emosinya, seperti membaca, menggambar, mewarnai, atau bermain bersama binatang kesayangan. Selain mampu meluapkan emosi, kegiatan seperti itu ternyata dapat memfokuskan kembali pikirannya dan membantu melupakan kemarahannya.

3. Memberikan kenyamanan dan kasih sayang. Sampaikan kepada Si Kecil bahwa Bunda memperdulikan perasaannya. Si Kecil pasti akan terhibur dengan kehadiran Bunda, atau seseorang yang lebih tua untuk membantunya menghadapi rasa frustasi, misalnya kakak, Ayah, atau anggota keluarga lainnya. Dan yang terpenting, jangan pernah meremehkan kekuatan pelukan dan ciuman untuk Si Kecil ya Bunda, karena sentuhan tersebut akan membuat Si Kecil merasa diterima dan dicintai oleh Bunda. Pelukan dan ciuman ini juga dapat Bunda gunakan sebagai imbalan karena Si Kecil mampu mengatasi amarahnya.

4. Memberikan contoh yang baik. Anak-anak umumnya menirukan orang dewasa, terutama Bunda tentang bagaimana cara Bunda untuk mengatasi kemarahan dan frustasi yang sedang Bunda rasakan. Dan cara Bunda tersebut pasti akan mempengaruhi sikap Si Kecil dalam menghadapi kemarahan dan frustasinya. Begitu juga dengan aktivitas yang Bunda lalukan untuk menenangkan diri setelah emosi dan frustasi, maka Si Kecil pun akan mencontoh apa yang ia lihat. Tunjukkan aktivitas yang Bunda senangi dan ajak Si Kecil untuk melakukannya sembari menyampaikan perasaan Bunda setelah melakukan aktivitas tersebut.

5. Memuji perilaku yang baik. Janga lupa untuk memberikan tanggapan yang baik ketika Si Kecil mulai mampu mengatasi kemarahannya dengan cara yang positif ya Bunda. Perhatian dan tanggapan dari Bunda akan membuat Si Kecil untuk melakukannya lagi ketika ia emosi. Dan diharapkan Si Kecil kelak akan semakin mampu menghadapi amarahnya.

Bisa dicoba nih Bunda beberapa strategi di atas untuk membantu Si Kecil mengatur amarahnya yang mungkin masih meledak-ledak. Yuk Bunda berikan yang terbaik untuk Si Kecil ;)

Sumber: http://www.parents.com/ Diakses 23 Januari 2017