Dear Bunda,
Si Kecil mungkin pernah menyalahkan orang lain ya Bunda, dalam segala kegiatan yang sering ia lakukan. Apabila Bunda mendapatkan laporan dari guru tentang Si Kecil, maka Si Kecil akan menyalahkan temannya yang tidak berhenti mengajaknya berbicara. Atau ketika Si Kecil tidak sengaja menjatuhkan gelas karena ada kucing yang mendekati Si Kecil Misalnya, Si Kecil pun menyalahkan kucingnya.
Anak-anak biasanya belum memahami bahwa setiap orang bisa saja membuat kesalahan. Mereka biasanya menyalahkan orang lain untuk menghindari penolakan atau hukuman. Si Kecilnya Bunda sering seperti ini gak Bunda? :D
Dalam menghadapinya, berikut beberapa tips yang dapat Bunda lakukan agar Si Kecil memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang ia lakukan.
Sepertinya Bunda perlu membantu Si Kecil untuk menghubungkan antara apa yang ia lakukan dengan apa yang terjadi, dengan menunjukkan beberapa contoh nyata. Misalnya Bunda dapat memberikan perumpamaan, karena Si Kecil yang belajar dengan tekun, maka Si Kecil akan mendapatkan nilai yang bagus. Atau, karena Si Kecil yang melompat dan bermain di genangan air, maka sepatu dan bajunya menjadi basah.
Bunda dapat meminta Si Kecil untuk memikirkan penyebab dan dampak pada si kecil yang akan terjadi pada situasi tertentu. Misalnya saja, Bunda lupa tidak mengunci kandang kucing peliharaan, akibatnya si kucing bermain di luar rumah.
Dengan demikian, diharapkan Si kecil memiliki pengalaman untuk mengidentifikasi dan memahami penyebab dan dampak dari suatu kegiatan. Sehingga, Si Kecil pun akan lebih mudah untuk berdialog batin tentang sebelum dan sesudah ia melakukan sesuatu.
Apabila Bunda menginginkan Si Kecil jujur mengatakan apa yang telah ia perbuat atau mengakui ketika ditanya, maka Bunda hanya perlu bersikap tenang ketika mengekspresikan ketidakpuasan Bunda atas perilaku buruk Si Kecil.
Tetaplah untuk bersikap tenang dan mencoba untuk mendekati Si Kecil, maka Si Kecil kelak akan mengakuinya meskipun tidak hari itu juga. Biarkan Si Kecil tahu bahwa semua orang dapat melakukan kesalahan, dan yang paling penting Si Kecil mampu belajar dari situasi dan mencoba memperbaiki kesalahannya.
Kemudian Bunda dapat mengajak Si Kecil untuk berdiskusi agar Si Kecil dapat melakukannya lagi dengan cara yang lebih baik dan mau menerima konsekuensi atas apa yang telah ia lakukan. Namun jangan lupa memuji kejujuran Si Kecil apabila ia berani mengakuinya ya Bunda ;)
Agar Si Kecil memiliki rasa tanggung jawab, maka Si Kecil perlu belajar untuk menerima konsekuensi dari perkataan, tindakan, dan keputusan Bunda. Sehingga Si Kecil akan melakukannya apabila Bunda konsisten dan disiplin dengan aturan.
Untuk membantu Si Kecil mengubah suatu pelajaran menjadi suatu yang menyenangkan, Bunda dapat mengubahnya menjadi sebuah tantangan. Beritahu Si Kecil bahwa Bunda akan memulainya dengan memberikan Si Kecil dengan 5 poin selama seminggu ke depan, dan setiap kali Si Kecil mencoba untuk membuat alasan atau menyalahkan orang lain, maka ia akan kehilangan satu poin. Bunda dapat menggunakan grafik di lemari es atau papan yang diletakkan di dekat kamar Si Kecil.
Apabila Si Kecil dapat melaluinya tanpa mengurangi poin, maka Bunda dapat memberikan reward berupa bermain ke taman atau hal lainnya yang sesuai. Meskipun nanti poinnya akan berkurang di awal waktu, grafik ini akan mengingatkan Si Kecil untuk sadar atas apa yang ia lakukan
Bisa dicoba nih Bunda, awalnya memang berat Bunda, namun lama kelamaan akan lebih mudah dan Si Kecil menjadi lebih bertanggung jawab. Selamat mencoba ya Bunda! ;)
Sumber: parents.com
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA