Dear Bunda,
Setiap manusia pasti menginginkan semuanya berjalan dengan sempurna dan sesuai dengan keinginannya. Namun bagaimana jika ada orangtua yang selalu bersikap perfeksionis kepada Si Kecilnya? Bahkan cenderung memaksakan kehendak dan memasang harapan terlalu tinggi pada Si Kecil, apa yang akan terjadi?
Sikap perfeksionis (serba sempurna) merupakan sikap yang menginginkan dan menuntut semua yang dilakukan harus sempurna, baik apa yang ia lakukan atau orang sekitarnya.
Orangtua yang memiliki sikap perfeksionis akan menimbulkan perasaan negatif pada diri Si Kecil. Si Kecil akan cenderung merasa bersalah apabila ia tidak dapat mencapai target yang diinginkan orangtuanya.
Berawal dari sifat perfeksionis ini maka akan muncul sebuah ambisi atau harapan yang terlalu besar kepada Si Kecil. Namun, ambisi yang berlebihan dari orangtua terkadang tidak sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan kepribadian Si Kecil. Sehingga dapat berdampak buruk pada perkembangan Si Kecil.
>> Keterkaitan antara ambisi yang berlebihan dari orangtua dengan perkembangan anak
Orangtua yang memiliki ambisi yang terlalu besar namun melampaui kemampuan Si Kecilnya, maka ditakutkan akan berdampak pada perkembangan psikologis dan intelektual Si Kecil.
Sebenarnya ada beberapa aspek pada diri Si Kecil yang dirugikan oleh ambisi dan sikap perfeksionis dari orangtuanya. Pada awalnya, Si Kecil mungkin akan termotivasi dan memiliki semangat yang tinggi untuk mencapai target dari orangtuanya. Namun, setelah beberapa waktu, Si Kecil pasti menyadari bahwa ia tidak mampu untuk mencapainya. Selain itu, Si Kecil akan merasakan bahwa ambisi yang dipaksakan oleh orangtuanya tersebut tidak sesuai dengan bakat, minat, dan kepribadiannya. Sehingga, motivasi Si Kecil pun akan melemah.
Si Kecil juga akan merasakan kecemasan yang berlebih karena dirinya tidak mampu memenuhi harapan atau ambisi orangtuanya. Ketika Si Kecil berhasil mendapatkan prestasi, namun ia justru cemas dan ketakutan apabila prestasinya tersebut tidak sesuai dengan keinginan orangtuanya.
Selain itu, Si Kecil akan cenderung memiliki sifat rendah diri. Sifat ini diperoleh karena Si Kecil merasa tidak mampu, tidak berguna, tidak dapat dibanggakan, dan tidak dapat diharapkan oleh orangtuanya.
Ambisi orangtua terhadap anaknya sebenarnya sesuatu hal wajar, selama sesuai dengan kemampuan, kepribadian, karakteristik, bakat, dan minat Si Kecil. Namun apabila ambisi tersebut melebihi batas dan ada unsur keterpaksaan, bukannya dapat mendorong Si Kecil, namun justru dapat menjadi masalah dalam perkembangan intelektual dan psikologis Si Kecil.
Setiap orangtua perlu menyadari bahwa kepribadian, kemampuan, bakat, dan minat Si Kecil belum tentu sama dengan orangtuanya. Coba telusuri dan pahami keempat hal tersebut dari diri Si Kecil. Setelah menemukannya, Bunda dapat menyesuaikan harapan Bunda atas apa yang dimiliki Si Kecil. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada perbedaan yang terlalu besar antara keinginan Bunda dan kemampuan Si Kecil.
Sumber: Muhtar, M. Ada Apa Dengan Anak dan Diri Kita? Tangerang: Cordova Corporation.
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA