Dear Bunda,
Bagi Si Kecil, bermain bukan hanya sekedar bermain, namun bermain disini merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran untuk Si Kecil loh Bunda! Dalam bermain, Si Kecil dapat menerima rangsangan. Selain dapat membuat dirinya senang, namun juga dapat menambah pengetahuan Si Kecil.
Dalam proses belajarnya, Si Kecil akan mengenalnya melalui permainan, karena tidak ada cara yang lebih baik yang dapat merangsang perkembangan kecerdasan otaknya melalui kegiatan mendengar, melihat, merasakan, dan meraba yang kesemuanya itu dapat dilakukan melalui kegiatan bermain. Dengan bermain, simpul-simpul syaraf pada otak pun tidak akan menjadi vakum. Jadi, tidak perlu buru-buru marah ketika Si Kecil asyik bermain ya Bunda. Biarkan Si Kecil bereksplorasi dengan bebas untuk membantu mengoptimalkan tumbuh kembangnya ;)
Ketika bayi lahir dari rahim sang Bunda, bayi ini pun dihadapkan pada dunia yang keras, bising, dan tidak dapat diprediksi. Ia masih lemah dan tidak berdaya, kemampuannya untuk berkomunikasi, bergerak, atau mengerti dunia sekelilingnya pun hampir tidak ada. Namun pada saat mulai sekolah, Si Kecil sudah dapat mengekspresikan pikiran dan perasaannya melalui bahasa yang telah lama dikenalnya sejak kecil dan lebih kompleks.
Si Kecil pun sudah mampu melakukan sesuatu sendiri, seperti mengenakan baju, makan, atau buang air. Ia pun mulai gemar menceritakan apa yang telah ia lakukan, seperti permainan barunya, apa yang ia lakukan di sekolah, dan perilakunya yang dapat membuat Bunda semakin terpesona, meluluhkan hati Bunda dengan senyumannya, menyayangi Bunda, melawan keinginan Bunda, bahkan membujuk Bunda untuk melakukan sesuatu yang melawan. Dan semua itu adalah hal yang perlu untuk dipelajari bukan dalam waktu yang singkat.
Sedangkan, untuk mencapai semuanya itu sebelum Si Kecil masuk masa prasekolah, Si Kecil haruslah belajar dengan ikhlas, gembira, dan menyenangkan. Cara belajar seperti ini sering juga disebut dengan istilah bermain sambil belajar, karena bermain adalah hal yang alami bagi anak-anak. Di dalam permainan, Bunda juga dapat memasukkan unsur-unsur pengetahuan yang harus Si Kecil ketahui. Semakin banyak Si Kecil mengetahui apa yang perlu ia ketahui, maka akan semakin besar pula peluangnya untuk memenangkan persaingan kelak.
Perlu Bunda ketahui, jika kita membuat kesalahan dalam mendidik, maka akan membawa dampak buruk bagi perkembangan Si Kecil di masa depan. Hal ini dapat terjadi karena apa yang Si Kecil terima sejak kecil akan membekas dalam ingatannya, dan suatu ketika akan muncul ke permukaan dan sedikit demi sedikit dapat mempengaruhi perilakunya. Wah jadi musti memberikan yang terbaik buat Si Kecil ya Bund! ;)
Dalam pembelajaran yang dilakukan dengan cara bermain ini pun harus disesuaikan dengan tahapan usia, perkembangan, kemampuan, dan perilaku Si Kecil ya Bunda. Karena anak-anak akan bermain dengan cara yang paling sesuai untuk hal-hal yang harus mereka pelajari. Jadi, jika Bunda berkeinginan memiliki anak yang mampu mencapai potensi yang diharapkan, maka pastikan masa kanak-kanak Si Kecil dilalui dengan penuh kegembiraan. Tidak perlu memaksakan target yang terlalu tinggi ya Bunda, karena Si Kecil akan cerdas dengan caranya sendiri :)
Sumber: Prasetyono, DS. 2008. Biarkan Anakmu Bermain. Jogjakarta: Diva Press.
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA