Dear Bunda,
Bunda sering mengikuti seminar parenting? Seminar ini biasanya diisi oleh praktisi-praktisi parenting yang hebat, seperti Bunda Kiki Barkiah, Bunda Elly Risman, dan yang paling terkenal adalah Ayah Edy. Namun, pernahkah terbersit dalam hati Bunda, sebenarnya untuk apa ya Bunda mengikuti program parenting? Apa nanti berdampak besar pada Bunda dan Si Kecil? Padahal kan orangtua zaman dahulu tidak mengikuti program parenting, tapi nyatanya anaknya baik dan sukses semua.
Bunda, sebenarnya ada dua kemungkinan penyebab orangtua zaman dahulu tidak mengikuti program parenting namun memiliki anak-anak yang sukses.
Setiap orangtua pasti memiliki naluri untuk mendidik anak, yang sebagian besar didapatkan secara turun menurun, lalu kemudian berkombinasi dengan tipologi kepribadian dirinya sendiri, dan lingkungan sekitar yang telah membentuknya.
Para orangtua terdahulu tentu saja mendapatkan cara mendidik dari orangtua mereka sebelumnya, lalu kemudian mereka memiliki pola kepribadian yang seimbang dan tinggal lingkungan yang baik, sehingga akan tercipta pola mendidik anak yang baik. Namun, tidak semua orangtua memiliki kepribadian yang seimbang dan mendapatkan warisan cara mendidik yang baik dari orangtua mereka terdahulu. Jadi, tidak semua orangtua memiliki naluri mendidik anak yang tepat jika hanya mengandalkan warisan cara mendidik dari orangtuanya.
Bahkan, ada penelitian yang menyebutkan, pemimpin dunia yang otoriter cenderung mendapatkan cara mendidik yang salah dari orangtuanya. Itu artinya, warisan tersebut akan terus diwariskan kepada penerusnya, kecuali ada bagian keluarga yang mau mengubahnya.
Ahli pendidikan mengungkapkan, orangtua berperan sebesar 70% dalam proses membentuk perilaku anaknya. Namun, apabila orangtua tidak melakukan perannya dalam mendidik anak dengan baik, maka peran tersebut akan digantikan oleh lingkungan. Wah berat banget ya Bunda untuk mendidik Si Kecil, apalagi kalo lingkungan sekarang itu banyak banget yang kurang begitu baik ;(
Sedangkan, menurut penelitian, sebenarnya lingkungan ini merupakan pembentuk terbesar yang ketiga setelah orangtua dan guru dalam proses pembentukan perilaku anak. Namun, perlu Bunda ketahui juga, lingkungan ini akan menjadi factor utama pembentuk perilaku anak jika Bunda dan guru tidak berperan secara efektif. Jadi, perlu adanya kerjasama antara Bunda dan guru untuk memantau perilaku Si Kecil ya Bunda :)
Seremnya nih Bunda, akses untuk mendapatkan sesuatu yang buruk dari lingkungan ini gampang banget. Dan bahkan, murah dan gratis! Perlu kewaspadaan ekstra nih Bunda biar Si Kecil tidak terjerumus :)
Namun, kita sebagai orangtua dan guru, masihkah kita memiliki peran utama dalam mendidik Si Kecil? Atau malahan udah diambil alih sama lingkungan? Aduh jangan sampai ya Bunda kalo Si Kecil udah terpengaruh sama lingkungan yang kurang baik.
Hmm jadi teringat suatu quote nih Bunda, yang intinya menyuruh kita untuk mendidik anak-anak kita sesuai dengan zamannya, karena kita tinggal di zaman yang berbeda dengan zaman dimana anak kita tumbuh dan lingkungannya pun juga berbeda.
Yuk Bunda tidak ada salahnya kita fleksibel dalam urusan mendidik Si Kecil, namun dengan tujuan membentuk karakter dan perilaku anak yang berkualitas. Boleh juga Bunda mengikuti program parenting atau sekedar membaca buku dan artikel untuk menambah wawasan dalam mendidik Si Kecil. Selalu berikan yang terbaik untuk Si Kecil ya Bunda :)
Sumber: Ayah Edy. 2013. Ayah Edy Punya Cerita. Jakarta: Noura Books.
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA