Menjadi orangtua bukanlah perkara mudah. Karena orangtua adalah orang yang diberi tanggung jawab untuk menjadikan seorang manusia yang bisa tumbuh dan kembang baik secara fisik maupun mental dan psikologinya. Ingat ya Bunda, bukan hanya tubuh yang perlu dibangun, namun bangun pula psikologinya agar ia menjadi manusia dengan mental yang tangguh di masa depan.

Sebagai Bunda, ada banyak ilmu yang perlu dipelajari. Apa saja ilmu itu? Mulai dari ilmu kesehatan (orangtua harus tahu cara penganan pertama saat anak sakit seperti mimisan, terluka, lecet, flu, demam, pilek, batuk), ilmu gizi (orangtua harus paham cara pemenuhan gizi yang benar untuk anaknya baik jenis makanan, kualitas makanan, dan juga kuantitas nutrisi dalam makanan), sampai dengan ilmu psikologi perkembangan anak.

Tidak bisa dipungkiri bahwa selain harus memperhatikan kebutuhan materi anak, orang tua juga harus memperhatikan perkembangan psikologi anak. Apakah ia tumbuh dengan bahagia, penuh dengan kasih sayang,  atau sebaliknya  penuh tekanan dan ketakutan. Hal ini sering tidak disadari orangtua betapa pentingnya mengamati perkembangan ini.

Berikut ini ada beberapa tips yang menarik untuk membangun psikologi anak agar ia hidup penuh nilai positif dan bahagia.

1. Beri pujian pada anak

Pujian adalah senjata yang sangat efektif unutk membuat anak bahagia dan menguatkan mentalnya. Jangan cela anak meskipun saat ia mendapat nilai jelek di sekolah ya Bunda. Anak-anak suka ketika ia dipuji untuk hasil kerja mereka. Mereka akan merasa bangga dan merasa dihargai. Jangan ciutkan mental dan nyali anak dengan celaan dan juga cemoohan. Biasakan anak mendengar hal-hal yang positif, seperti pujian tersebut. Jadikan pujian ini sebagai suatu kebiasaan yang menunjukkan ketulusan dan juga kejujuran pada anak. Katakan padanya kata “kerja yang bagus”, “good job!”, atau kata lain yang menunjukkan pujian atas hasil kerja anak.

2. Pentingnya anak memahami aturan

Untuk menerapkan aturan dan bisa membangun psikologi anak, maka salah satu jalannya adalah dengan membiarkan dua atau lebih anak untuk bermain bersama. Jalan ini bisa membuat anak untuk mempejari pentingnya aturan yang ada dengan cara positif tentunya. Misalnya,ketika anak sedang berebut untuk memiliki mainan tertentu, maka saatnya Bunda berperan dalam hal ini. katakan pada anak bahwa mereka sudah besar untuk saling bertengkar gara-gara mainan, ada banyak hal lain yang lebih menyenangkan dibanding mainan ini. Hal yang sederhana seperti ini bisa menjadi pemecahan masalah bagi anak untuk membantunya memahami aturan dan membangun perkembangan psikologinya.

3. Memberi waktu jeda

Jalan-jalan bersama, bermain di taman, atau memakan es krim bersama antara Bunda dengan anak tanpa gangguan siapapun bisa membangun ikatan Bunda dan anak dan dapat dengan mudah mengkomunikasikan apa yang ingin diajarkan Bunda pada anak.

4. Beri motivasi pada anak

Bunda boleh saja memberi aturan tertentu pada anak. Namun jangan lupa untuk memberi penghargaan atas apa yang telah dilakukan oleh anak. Anak akan tahu bahwa orang tuanya akan memberikan penghargaan bagi mereka jika mereka tetap berperilaku baik. Kepercayaan diri anak akan hal ini akan menjadi motivator yang kuat untuk menjadikannya berperilaku yang baik.

Sumber:

http://www.brainy-child.com. Changing Children’s Behavior by Using Positive reinforcement Methods Tips and Suggestion. Andrew Loh. Diakses pada 23 Desember 2016.