Musim hujan datang, banyak Bunda yang bersiap-siap untuk meningkatkan sistem imun anak tentunya. Kenapa begitu? Ya, karena pada musim hujan banyak kemungkinan anak terhinggapi penyakit.
Pada musim ini, terjadi perubahan lingkungan, seperti suhu, kelembaban, hingga membuat mikroba pun tersebar di lingkungan sekitar. Baik itu dirumah atau di sekolah, sama-sama memiliki resiko penyebaran berbagai jenis penyakit.
Pada beberapa mikroba, terjadi kemungkinan untuk berkembang biak lebih cepat, akibatnya makin tinggilah kemungkinan mikroba ini menginfeksi tubuh manusia. Kira-kira apa saja penyakit musim hujan yang rawan menjangkiti kita, khususnya anak-anak kita?
Menurut dr Irsyad Rusah, Sp PD, MH, dalam health.kompas.com, ada 5 jenis penyakit yang mudah berkembang saat musim yang perlu diwaspadai oleh Bunda:
Diare ditandai dengan buang air besar cair berklai-kali, disebakan oleh bakteri yang mengifeksi tubuh, seperti jenis bakteri Shigella dysentria, Salmonella Spp, dan beberapa jenis bakteri lainnya. Bakteri ini menyerang usus hingga menyebabkan BAB tidak normal. Untuk mencegah infeksi dari baketri ini, maka cara menjaga kesehatan tubuh menjadi hal yang harus dilakukan, terlebih saat musim hujan datang.
Ditandai dengan demam hingga 39-40 derajat Celcius, penyakit ini haruslah sebisa mungkin dihindari, karena bisa berdampak fatal bagi performa tubuh. Penyebabnya adalah Salmonella typhi yang bisa masuk ke saluran cerna. Bakteri ini bisa masuk melalui mulut, esophagus, usus kecil, dan usus besar manusia.
Penularan penyakit ini bisa melalui muntahan atau kotoran penderita tifus, yang terbawa oleh kaki lalat. Kemudian, lalat ini mengkontaminasi makanan. Disarankan, agar penderita tifus segera menjalani pengobatan dan menjalani bed rest setidaknya selama 7 hingga 14 hari.
Penyebab penyakit musim hujan ini adalah infeksi bakteri Leptospira sp yang menyebar lewat urin tikus. Akibat dari penyakit ini adalah warna kuit menjadi kekuningan dan mukosa kering. Ada yang juga yang disertai dengan diare atau konstipasi.
Akibat dari banjir dan aliran hujan penyakit ini bisa menyebar dengan mudah. Bakteri bisa masuk melalui kulit dan menyebar ke seluruh jaringan tubuh, seperti ginjal dan hati.
Ada banyak penyakit musim hujan khususnya pada area kulit. Penyebabnya adalah hujan adanya air banjir yang membawa bakteri. Bakteri tertentu bisa menyebabkan rasa gatal pada kulit. Jamur pun bisa menjadi salah satu penyebabnya yang bisa bertumbuh saat suhu udara relative lembab. Penggunanan antibiotic dianjurkan untuk mengatasi penyakit ini.
Untuk penyakit DB disebabkan oleh Virus dan bukan bakteri. Virus ini sering disebut virus dengue. Untuk mencegah tertularnya penyakit ini, maka kita perlu menjaga daya tahan tubuh atau imunitas tubuh, terlebih pada anak-anak yang relative memiliki daya tahan tubuh rendah. Maka, beri makanan dan asupan lainnya bisa membatu meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, kebersihan rumah dan lingkungan menjadi kunci dan salah satu cara menghindari berkembangnya penyakit memaitkan ini. Jangan Sampai Terlambat ! Kenali Gejala Demam Berdarah Pada Anak Sejak Dini Agar Terhindar Darinya.
Sumber:
http://health.kompas.com. Rosmha Widiyani. “Waspadai 5 Penyakit Ini pada Musim Huja” (1 November 2013). Diakses pada 14 Januari 2017.
Bunda, kala musim pancaroba datang, batuk nampaknya menjadi ancaman yang paling umum mendera kesehatan. Bukan hanya orang dewasa lho, namun juga anak-anak. Bahkan bisa dikatakan bahwa resiko batuk pada anak-anak besar karena daya tahan tubuhnya berbeda dari orang dewasa. Jika anak Bunda batuk, jangan panik da mengambil tindakan yang tidak seharusnya ya Bunda. Perlu diketahui bahwa batuk adalah gejala bagi tubuh sebagai reaksi untuk mengeluarkan benda asing baik dari dalam paru paru maupun dari aliran udara yang tersumbat. Benda asing ini adalah seperti lendir, jadi kita mengenal istilah batuk berdahak.
SELENGKAPNYAKetika di sarang lebah, madu di simpan di comb honey, kumpulan ruang hexagonal yang menyimpan madu dengan sangat baik. Ruang hexagonal atau yang sering disebut comb ini menjadi pelembab alami untuk madu. Keadaan dalam runagan ini memungkinkan madu untuk bisa masak. Selain itu, juga ada faktor lain yang mempengaruhi, yakni seperti kondisi cuaca, dan juga kondisi kelembaban alami nektar itu sendiri. Setelah terjadi ekstraksi madu dalam sarang, maka kelembaban madu bisa saja berubah, tergantung dengan kondisi peyimpanan madu dalam sarang. Selain air, di dalam madu juga terdapat zat lain, seperti gula, protein, asam amino, aneka mineral, enzim lebah (Honey Composition and Properties. By J. W. WHITE). Dengan berbagai zat di dalamnya itu, sarang lebah atau comb itu menjadi tempat yang tepat untuk menyimpan madu.
SELENGKAPNYATuberculosis adalah salah satu penyakit flek paru-paru yang bisa diderita anak maupun dewasa. TB sendiri merupakan salah satu penyebab kematian ke-3 terbanyak di Indonesia. Penyakit ini merupakan penyakit yang mudah untuk ditularkan antara satu orang ke orang yang lain, sehingga selain cara pengobatan untuk mengatasi penyakt ini, akan lebih penting jika kita bisa menerapkan kegiatan preventif sebagai pecegahan. Kenapa demikian Bunda? Karena ketika seseorang sudah terjangkit penyakit ini, maka akan butuh waktu lama untuk melakukan terapi pengobatan, yakni 6 hingga 8 bulan sesuai dengan petunjuk dokter.
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA