Dear Bunda,
Bunda pernah mengamati anak laki-laki dan perempuan yang sedang bermain? Anak perempuan cenderung tidak banyak bergerak, namun berbeda dengan anak laki-laki yang aktif berlarian. Mereka sama-sama anak, namun mengapa keduanya berbeda ya Bunda?
Tentu saja berbeda Bunda, dan hormon sangat berperan pada perbedaan ini. Pada usia kehamilan bunda yang keenam bulan, dari hormon ini akan menentukan jenis kelamin Si Kecil. Hormon tersebut akan mempengaruhi perkembangan otak Si Kecil, jadi jangan bingung ya Bunda jika ada perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan.
Otak bayi laki-laki cenderung tumbuh lebih besar (sekitar 12-20 persen) daripada bayi perempuan. Namun, bagian dari otak yang mengontrol kemampuan emosi dan bahasa menurut para ilmuwan cenderung lebih besar pada perempuan.
Sejak lahir, bayi perempuan lebih peka terhadap sentuhan dan lebih merasa nyaman dengan suara yang menenangkan. Mereka suka memperhatikan dan berceloteh dengan orang-orang di sekitarnya. Sedangkan bayi laki-laki lebih suka berceloteh dengan mainannya.
Menurut penelitian, anak perempuan lebih pandai mengenali emosi orang lain dalam sebuah percakapan, bahkan sebelum mereka memahami bahasa. Penelitian tersebut memperlihatkan bayi perempuan yang berusia 2 sampai 4 hari dapat melakukan kontak mata dengan orang dewasa dua kali lebih lama daripada bayi laki-laki.
Ketika balita, anak perempuan biasanya memiliki ketrampilan motorik halus yang lebih baik. Berbeda dengan anak laki-laki yang memiliki masa otot 30% lebih besar, mereka cenderung menyukai kegiatan yang menguras energinya.
Selain itu, anak laki-laki juga memiliki kemampuan spasial yang lebih baik daripada perempuan, sehingga mereka cenderung menyukai mainan 3 dimensi seperti balok susun, mobil-mobilan, sepak bola, dan sebagainya.
Karena beberapa perbedaan diatas, Bunda tanpa sadar seringkali memberikan perlakuan yang berbeda pada setiap anak berdasarkan jenis kelaminnya. Tidak hanya diajarkan caranya menendang bola, Bunda pun juga perlu menumbuhkan sikap tenang dan fokus pada diri Si Kecil.
Begitu pula anak perempuan, jika secara biologis mereka cenderung senang untuk menulis, tidak ada salahnya Bunda mencoba untuk mengajak Si Kecil untuk memanjat. Berikan pujian atas keberanian dan kecakapan Si Kecil dalam melakukan kegiatan tersebut.
Ada baiknya Bunda memperlakuan Si Kecil bukan berdasarkan jenis kelaminnya untuk membantu membuka dunia mereka. Namun tentu saja masih dalam taraf yang wajar ya Bunda. Mungkin kelihatannya aneh ya Bunda, tapi setidaknya Bunda sudah memperkenalkan dan menawarkan hal baru kepada Si Kecil. Dengan adanya lingkungan yang penuh dengan kesempatan dan stimulasi dari Bunda, bisa saja Si Kecil dapat dengan mudah menentukan pilihannya untuk masa depannya kelak.
Sumber: Bhattacharya, S et al. 2013. The Pregnancy And Baby Book. Banten: Inspirita Publishing. Penerjemah: Threestayanti, Liana.
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA