Anak seringkali mendapat cap ‘nakal” saat dia melakukan sesuatu yang menurut Bunda dan orang dewasa lain tidak benar atau tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Coba kita tengok ke diri kita sendiri Bunda! Apakah kita pantas men-judge anak dengan sebutan “nakal”? Padahal anak lahir ke dunia ini dengan keadaan suci dan tak tahu apa-apa,. Lalu kalau ia berbuat “nakal”, kira-kira dari mana ia belajar melakukannya? Dari mana dia bisa belajar berperingai buruk?
Nah, memang tidak semua Bunda di dunia yang beruntung dikaruniai anak yang selalu nurut dengan kata orangtua dan gurunya. Tidak sedikit anak yang punya inisiatif sendiri dan kritis, serta rasa ingin tahu yang besar, hingga membuat Bunda kerepotan dalam mengatasi anak. Jika anak Bunda cenderung berperilaku tidak baik, maka Bunda bisa menerapkan beberapa hal, yakni tips menghadapi anak yang berperilaku buruk. Seperti yang dilansir dalam today.com, dalam tulisan yang di tulis oleh Dr. Ruth Peters.
Beberapa yang bisa kita petik, adalah sbb:
Ajarkan anak konsekuensi dari sebuah perbuatan
Terkadang Bunda justru bisa belajar dari peringai dan kelakun si kecil. Bunda bisa bercermin dari apa yang dilakukan anak apakah hal yang ia lakukan berdampak buruk dan memberi konsekuensi pada yang lain atau tidak. Nah, Bunda mari ajarkan anak tentang hal ini.
Sebenarnya sekecil apapun yang dilakukan, akan membawa konsekuensi. Kalau Bunda sudah mengajarkan hal ini, maka tidak lagi anak harus diancam untuk berhenti melakukan sesuatu yang buruk.
Anak belajar dengan cepat
Bayi Bunda tidak lahir dengan ilmu pengetahuan, atau hal baik dan buruk. Bayi yang baru lahir akan belajar dengan cepat melalui apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar tentang semua hal.
Anak balita akan belajar berjalan dengan menjaga keseimbangan diri. Bunda mengajari anak untuk menyentuh meja yang membantunya berjalan dengan stabil. Setelah, latihan berjalan banyak berkali-kali maka anak akan merasa lebih percaya diri hingga bisa berjalan.
Begitu juga ketika anak mulai masuk sekolah, maka ia tidak serta merta tahu bahwa ia harus mendengarkan guru yang berbicara saat di kelas. Anak perlu dilatih dan diajari hal ini, tentang konsep belajar di kelas. Anak harus diajari bagaimana mematuhi aturan sekolah dengan benar. Jika anak berkelakuan bak, maka ia akan mendapat penghargaan, dan jika ia bertingkah burk maka ia kan mendapat konsekuensinya. Nyatanya, anak Bunda belajar bertingkah laku dan berkelakuan bukan hanya dari rumah saja, namun juga dari dunianya yang lain, seperti sekolah dan lingkungan pertemanannya.
Berikut ni cara instan Bunda dalam melatih mengubah tingkah laku anak yang Bunda anggap buruk:
Selain dari sisi anak sendiri, ternyata apa yang Bunda lakukan di keseharian juga bisa mempengaruhi perlakuan anak lho.
Cek dulu Perilaku Bunda
Ingat Bunda, anak akan selalu belajar dari apa yang ia lihat dan ia dengar. Untuk itulah, ajarkan anak untuk berperilaku yang lurus dan normatif. Misalnya Bunda yang suka melanggar lampu merah saat berlalu lintas, maka anak akan belajar bahwa hal tersebut boleh boleh saja dilakukan. Jika Bunda suka bertengkar, maka jangan kaget jika anak juga akan berperingai dari sikap tersebut, dia bisa belajar mengumpat, mengejek, dan juga mengucapkan kata-kata yang tidak baik.
Nah, Bunda, bagaimana dengan ilmu yang diberikan oleh Dr. Ruth Peters di atas? Ada banyak sekali hal yang bisa dipelajari dari banyak ahli tentang parenting dan pengasuhan. Oleh karena itu, jangan berhenti untuk jadi Bunda yang selalu cerdas dan mau belajar lebih banyak lagi. Memang, menjadi Bunda tidaklah mudah. Tapi tenang saja, karena ada ilmunya kok dalam mengajari anak segala sesuatu, asal Bunda mau belajar dan juga konsisten untuk menerapkannya.
Sumber:
http://www.today.com. TODAY. “Kid Got A Bad Attitude? Here’s How to Change It”. Dr. Ruth A. Peters, Ph. D. (Dec 18, 2004). Diakses pada 9 Januari 2017.
Cari tahu perbedaan motorik halus dan motorik kasar pada anak, serta pengaruh terhadap motorik tersebut yang kaitannya dengan tumbuh kembang si kecil.
SELENGKAPNYALakukan cara-cara berikut ini agar kemampuan bahasa dan bicara si kecil yang berumur 1 hingga 1.5 tahun dapat ditingkatkan hingga maksimal.
SELENGKAPNYACari tahu aspek-aspek perkembangan untuk anak usia dini bunda. Karena masa usia dini membutuhkan perhatian khusus dalam perkembangan si kecil.
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA