Dear Bunda,
Ngompol itu sebenarnya apa ya Bunda? Ngompol atau nocturnal enuresis adalah pengeluaran urine yang tidak disadari pada saat tidur. Normalnya, seorang anak mengompol hingga usia mereka menginjak 5 atau 6 tahun.
Menurut terjadinya, ngompol dapat dibagi menjadi 2, yakni ngompol primer (ngompol yang terjadi sejak bayi) dan ngompol sekunder (ngompol yang kembali terjadi setelah Si Kecil tidak pernah ngompol lagi minimal 6 bulan).
>> Ngompol Primer
Ngompol primer terjadi diduga akibat dari keterlambatan proses pematangan system syaraf pada anak-anak. Pada usia 5 tahun, kurang lebih 20 persen dari anak-anak akan ngompol sekali dalam sebulan, dan anak laki-laki lebih berpotensi ngompol lebih besar daripada anak perempuan.
Memasuki usia 6 tahun, prosentase anak ngompol berkurang menjadi 10 persen. Prosentase anak yang ngompol setiap tahun akan terus berkurang menjadi setengahnya setelah Si Kecil melewati usia 5 tahun.
Masalah utama yang dihadapi oleh anak-anak pengompol primer adalah ketidakmampuan otak untuk menangkap sinyal yang dikirimkan oleh kandung kemih yang sudah penuh saat Si Kecil tertidur. Kenyataannya, kapasitas kandung kemih pada anak pengompol lebih kecil daripada anak-anak yang normal.
Untuk mengatasi ngompol primer sangat berhubungan dengan waktu. Bunda perlu kesabaran ekstra dan peran serta juga nih dalam membantu Si Kecil dalam mengatasi ngompolnya. Namun, tidak sedikit dari para Bunda yang frustasi karena Si Kecil yang memiliki kebiasaan ngompol dan telah mencoba berbagai cara untuk mengatasinya.
>> Ngompol Sekunder
Sekitar 2 hingga 3 persen dari anak pengompol yang kebiasaan ngompolnya disebabkan oleh karena factor penyakit, seperti infeksi saluran kemih, gangguan metabolism (kencing manis usia dini), tekanan berlebihan pada kandung kemih, dan gangguan syaraf tulang belakang.
Biasanya akan dilakukan wawancara lengkap tentang riwayat keluhan yang dialami pasien dan pemeriksaan fisik untuk mengetahui penyebab terjadinya ngompol sekunder pada Si Kecil. Dan akan lebih lengkap lagi apabila ditambahkan dengan pemeriksaan urine dan biakan kuman urine. Pada ngompol sekunder kadang diperlukan pemeriksaan radiologi dan laboratorium yang lebih lengkap.
Pengobatannyapun tergantung dari penyebab dari ngompol sekunder. Dengan mengobati penyakit yang menjadi penyebabnya, maka diharapkan gangguan ngompol tidak akan terjadi lagi.
Sebenarnya, sebesar 15 persen anak yang berumur lebih dari 6 tahun, ngompolnya akan berhenti dengan sendirinya. Namun jika hal ini tidak terjadi, Bunda dapat mencoba salah satu dari 3 jenis pengobatan berikut
Dalam berkonsultasi, Bunda pun juga harus melibatkan Si Kecil. Bunda perlu memberikan penjelasan bahwa ngompol memang agak sering terjadi, dapat diperbaiki dan tidak perlu menimbulkan rasa bersalah pada siapa pun.
Si Kecil termasuk ngompol primer atau sekunder nih Bunda? Semoga artikel di atas dapat sedikit membantu ya Bunda. Yuk Bunda coba amati dan bantu Si Kecil untuk berhenti dari kebiasaan ngompolnya ;)
Sumber: Kissanti, A. 2008. Buku Pintar Kesehatan & Tumbuh Kembang Si Kecil. Yogyakarta: Araska.
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA