Dear Bunda,

Salah satu terapi yang penting untuk anak autis adalah terapi perilaku. Terapi perilaku ini mudah dilakukan dan terbukti memberikan hasil yang memuaskan. Namun, apabila dipadukan dengan terapi lain seperti terapi okupasi, terapi wicara, dan pendidikan khusus, maka hasil dari terapi akan jadi lebih baik.

Prinsip dasar dari terapi perilaku itu sendiri untuk meningkatkan kemampuan kognitif (pemahaman) pada anak autis.  Namun, sebelum memberikan latihan dan memutuskan apa saja yang harus diajarkan pada Si Kecil, ada baiknya Bunda mengumpulkan informasi tentang Si Kecil.

Setelah itu, Bunda dapat mengidentifikasi 10 kegiatan utama yang menjadi fokus untuk dikuasai Si Kecil selama 4 bulan pertama. Dari 10 kegiatan tersebut, Bunda juga perlu membatasai jumlah instruksi sehingga bisa diuji-coba dan dilakukan secara berulang.

Terapi dimulai dengan jumlah latihan yang sederhana dan sedikit untuk satu bulan pertama. Latihan awal ini dilakukan agar Si Kecil terbiasa dengan kegiatan yang rutin. Selanjutnya Bunda dapat meningkatkan frekuensi kegiatan lainnya secara bertahap ketika Si Kecil sudah bisa menerima kegiatan yang rutin dan tidak ada penolakan dari Si Kecil.

Namun, perlu Bunda ingat bahwa latihan ini perlakuannya sedikit khusus karena anak autis ini berbeda dengan anak normal lainnya.

Program awal latihan ini berupa:

• Kesiapan belajar, misalnya merespon panggilan nama
• Pengenalan bahasa ekspresif dan resepsif, misalnya mengikuti perintah satu tahap, menunjuk benda yang diinginkan dan mengidentifikasi benda lain yang memiliki kesamaan bentuk dan warna
• Menirukan gerakan motorik kasar yang telah diarahkan

Latihan ini diarahkan agar SI Kecil dapat melakukannya. Latihan ditujukan pada semua bidang ketrampilan, dengan disisipi hal lainnya, misal latihan perbendaharaan kata yang bisa digabungkan dengan bermain.

Pada dasarnya latihan dilakukan untuk mengajarkan Si Kecil agar dapat menirukan berbagai macam gerakan. Kemudian, latihan akan ditingkatkan dan materinya diperluas ketika Si Kecil sudah mulai menunjukkan adanya kemajuan berupa menirukan apa yang telah diinstruksikan. Baru kemudian Bunda dapat mengajarkan Si Kecil untuk menirukan huruf-huruf, suku kata, beberapa kalimat yang mudah diingat, lalu kembangkan kata menjadi kalimat yang lebih panjang.

Selanjutnya, latihan dapat Bunda kembangkan ke tahap yang lebih rumit dengan menirukan kalimat atau aktivitas, seperti menceritakan kembali dan berbalasaan informasi. Latihan seperti ini sangat berguna untuk meningkatkan keterampilan Si Kecil dalam menirukan anak-anak lainnya.

Latihan ini dapat Bunda lakukan di rumah bersama Si Kecil. Namun lebih baik Bunda juga melakukan konsultasi kepada dokter ahli dan terapis untuk menentukan apa yang dapat dilakukan selanjutnya. Peran serta Bunda dan anggota keluarga lainnya sangat dibutuhkan Si Kecil untuk membantu keberhasilan terapi.

Terapi yang berhasil akan membantu mengoptimalkan perkembangan Si Kecil. Jadi, selalu berikan yang terbaik untuk Si Kecil ya Bunda ;) 

Sumber: Prasetyono, DS. 2008. Biarkan Anakmu Bermain. Yogyakarta: Diva Press.