Cara agar anak mau belajar seringkali bukanlah suatu hal yang sederhana bagi para orang tua. Namun hal yang perlu diingat adalah anak belajar maupun mengerjakan pekerjaan rumah (PR) bukan hanya merupakan tanggung jawab anak dan gurunya, melainkan kita sebagai orang tua juga bertanggung jawab atas hal tersebut. Lantas apa yang orang tua dapat lakukan?
Orang tua sebaiknya bertanya langsung pada anak guna memperoleh informasi yang tepat mengenai dirinya. Carilah situasi dan kondisi yang tepat untuk berkomunikasi secara terbuka dengannya. Setelah itu ajaklah anak untuk mengungkapkan penyebab ia malas belajar.
Pergunakan setiap suasana yang santai seperti saat membantu Bunda di dapur, berjalan-jalan atau sambil bermain. Tidak harus dalam situasi formal, sebab biasanya justru anak tidak bisa membuka permasalahan dirinya.
Cara mengajari anak belajar yang bisa Bunda lakukan antara lain mengajarkan anak untuk membuat catatan rapi dan bersih, ajarkan juga ia cara membuat rangkuman dan catatan kecil bila ia mempelajari suatu buku, dan lain sebagainya
Kesepakatan dibuat untuk menciptakan keadaaan dan tanggung jawab serta memotivasi anak dalam belajar, bukan memaksakan kehendak orang tua.
Kesepakatan dibuat mulai dari bangun tidur hingga waktu akan tidur kembali, baik dalam hal rutinitas jam belajar, lama waktu belajar dan mengerjakan PR, jam belajar saat libur sekolah, bagaimana bila hasil belajar baik atau buruk, hadiah atau sanksi apa yang harus diterima, dan lain sebagainya.
Kalaupun ada sanksi yang harus dibuat atau disepakati , biarlah anak yang menentukannya sebagai bukti akan tanggung jawabnya atas sesuatu yang disepakati bersama. Jika anak terbiasa rutin belajar, ia tidak akan merasa terlalu berat untuk belajar ketika akan menghadapi ulangan atau ujian karena sudah dicicil sejak hari sebelumnya.
Agar anak menjadi disiplin, maka semuanya harus berawal dari orang tua. Orang tua yang sudah biasa menampilkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari maka akan lebih mudah diikuti oleh anak-anaknya.
Selanjutnya, orang tua dapat menciptakan disiplin dalam belajar yang dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan. Latihan kedisiplinan bisa dimulai dari menyiapkan peralatan belajar, buku-buku pelajaran, menigngatkan tugas-tugas sekolah, menanyakan bahan pelajaran yang telah dipelajari ataupun menanyakan kesulitan-kesulitan yang diberikan guru di sekolah.
Menegakkan kedisiplinan harus dilakukan apabila anak mulai meninggalkan kesepakatan-kesepakatan yang telah disepakati. Apabila anak melakukan pelanggaran, hindari sanksi yang bersifat fisik (menjewer, menyentil, mencubit, atau memukul).
Bunda dapat mengalihkannya dengan memberi konsekuensi-konsekuensilogis yang dapat diterima oleh akal pikiran anak. Orangtua juga dapat melakukan aktivitas di ruangan yang sama dengan tempat anak belajar.
Orang tua dapat membaca korang atau majalah, menyulam atau yang lain, sehingga tidak mengganggu aktivitas anak yang sedang belajar.
Ketegasan perlu dilakukan orang tua dengan cara tidak lagi memberikan toleransi bila anak melakukan pelanggaran secara berulang-ulang. Ketegasan sikap ini diberlakukan saat anak mulsi benar-benar menolak dan membantah dengan alasan yang dibuat-buat.
Bahkan anak sengaja berlaku “tidak jujur” melakukan aktivitas-aktivitas lain sampai melewati jam belajar. Ketegasan sikap yang diperlukan adalah dengan memberi sanksi yang telah disepakati atas pelanggaran yang dilakukan anak.
Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman merupakan tanggung jawab orang tua. Setidaknya orang tua bisa memenuhi kebutuhan sarana belajar; memberikan perhatian dengan cara mengarahkan dan mendampingi anak saat belajar.
Sebagai selingan, Bunda dapat pula memberikan permainan-permainan yang mendidik supaya suasana belajar tidak tegang dan tetap menarik. Ketika anak sudah berusaha keras dalam belajar, jangan lupa puji usahanya juga ya Bunda. Semoga ulasan singkat tentang cara agar anak mau belajar ini dapat membantu bunda.
Cari tahu perbedaan motorik halus dan motorik kasar pada anak, serta pengaruh terhadap motorik tersebut yang kaitannya dengan tumbuh kembang si kecil.
SELENGKAPNYALakukan cara-cara berikut ini agar kemampuan bahasa dan bicara si kecil yang berumur 1 hingga 1.5 tahun dapat ditingkatkan hingga maksimal.
SELENGKAPNYACari tahu aspek-aspek perkembangan untuk anak usia dini bunda. Karena masa usia dini membutuhkan perhatian khusus dalam perkembangan si kecil.
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA