Apakah si kecil seringnya ngumpet di belakang Bunda saat ia bertemu dengan orang baru? Apakah Bunda merasa bahwa si kecil memiliki karakter yang pemalu? Kalau demikian, apa sih yang seharusnya Bunda lakukan? Apakah kita harus mengubah karakter anak yang pemalu tersebut?
Memang, pendidikan anak bukan hanya datang dari sekolah ya Bunda, karena justru dari Bundalah anak akan banyak belajar, meskiun bukan perkara membaca atau menghitung, namun anak yang Bunda ajari ini bisa belajar tentang karakter, kedisiplinan dan juga kemandirian. Saat ini, kita akan membahas tentang karakter anak yang pemalu.
Apakah Bunda merasa bahwa hal ini merupakan satu masalah yang serius?
Sebenarnya, pemalu bukanlah suatu kelainan atau penyakit. Namun banyak Bunda yang ingin menjadikan anaknya lebih percaya diri dan juga berani, agar ia mudah bergaul dan beradaptasi dengan lingkungannya. Benarkah begitu, Bunda?
Misal ada satu kasus, saat Bunda sedang berbelanja di supermarket, tiba-tba Bunda tidak sengaja bertemu dengan teman lama Bunda. Nah, reaksi apa yang anak berikan? Apakah anak langsung bersembunyi di belakang Bunda? Kalau iya, berarti anak Bunda cenderung memiliki karakter yang pemalu.
Menurut Gregory Markway, PhD, penulis Nurturing the Shy Child, mengatakan bahwa banyak anak yang cenderung akan bersikap diam, takut, atau gugup saat mereka berada di lingkungan orang dewasa yang masih asing baginya. Mereka banyak berekspektasi tentang bagaimana mereka seharusnya bersikap. Bagi Bunda, pasti ingin agar anak kita menjadi berani, melakukan kontak mata, tersenyum, dan berbicara pada mereka.
Namun kenyataannya, anak malah cenderung merasa takut jika berada di hadapan mereka. Keadaan ini bisa diperparah bila Bunda pernah atau sering berkata pada anak “jangan berbicara pada orang yang belum dikenal”. Jadi, jagan salahkan anak jika ia menjadi pemalu, dan malah takut untuk berhadapan dengan orang dewasa.
Solusi yang bisa Bunda terapkan saat anak merasa malu atau takut dengan teman Bunda atau orang dewasa lain adalah yang pertama mintalah waktu sebentar pada teman Bunda dan berbincanglah sebentar sebelum memperkenalkannya dengan anak. Nah, anak akan menyaksikan bahwa Bunda dan teman Bunda ini cukup dekat dan nyaman satu sama lain. Hal ini akan membentuk kepercayaan dan kenyamanan dengan orang baru tersebut. Kalau sudah demikian, maka anak bunda bisa lebih berani untuk bertatap mata, tersenyum, dan menyapanya.
Untuk anak lebih berani, mintalah anak untuk menyapa teman Bunda terlebih dahulu. Jika ia tidak mau, maka jangan dipaksa ya Bunda. Akan lebih baik jika Bunda berbicara pada anak dan tanya kenapa ia merasa tidak nyaman dengan mereka.
Jika memang sulit, yang pertama kali Bunda harus usahakan adalah agar anak mau tersenyum terlebih dahulu, baru kemudian, setelah ia terbiasa maka ia akan mulai berani untuk berbicara lebih banyak pada teman Bunda atau orang asing yang baru ia kenal.
Cari tahu perbedaan motorik halus dan motorik kasar pada anak, serta pengaruh terhadap motorik tersebut yang kaitannya dengan tumbuh kembang si kecil.
SELENGKAPNYALakukan cara-cara berikut ini agar kemampuan bahasa dan bicara si kecil yang berumur 1 hingga 1.5 tahun dapat ditingkatkan hingga maksimal.
SELENGKAPNYACari tahu aspek-aspek perkembangan untuk anak usia dini bunda. Karena masa usia dini membutuhkan perhatian khusus dalam perkembangan si kecil.
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA