Dear Bunda,
Bagi anak-anak, mereka akan membutuhkan banyak waktu untuk mengasah ketrampilan sosial anak. Namun, untuk Si Kecil yang memiliki trauma tersendiri, mereka mungkin akan sedikit kesulitan. Trauma dapat memberikan dampak yang serius pada proses perkembangan Si Kecil, sehingga Si Kecil akan kesulitan untuk memahami isyarat sosial, mengembangkan emosi, mengembangkan empati, dan berfikir dengan sudut pandang orang lain.
Penelitian menunjukkan bahwa trauma memiliki dampak negatif pada kemampuan anak-anak untuk membuat keputusan dan mengendalikan dorongan mereka. Pada saat yang sama, trauma dapat mempengaruhi reaktivitas anak-anak terhadap stres dan situasi emosional.
Jadi, Si Kecil yang mengalami trauma mungkin merasa lebih emosi (merasa gugup ketika bertemu dengan orang baru), kesulitan dalam mengembalikan respon dan perilaku mereka (misalnya melarikan diri atau bersikap kasar).
Meskipun trauma ini mempengaruhi perkembangan otak anak, namun otak anak dapat terus tumbuh dan berubah. Bunda sebagai orang dewasa dapat membantu Si Kecil mengatasi traumanya untuk belajar ketrampilan sosial dan bagaimana caranya mencari teman.
Berikut beberapa tips yang dapat Bunda lakukan untuk membantu Si Kecil mengasah ketrampilan sosialnya:
Bunda dapat mengidentifikasi kesulitan Si Kecil dalam mengembangkan ketrampilan sosialnya. Bunda hanya perlu mengembangkan ketrampilan lain yang dimiliki Si Kecil untuk mendukung ketrampilan sosialnya. Misalnya Si Kecil sudah pandai mengajak anak lain untuk bermain, tapi kesulitan dalam berbagi mainan.
Bunda perlu memuji kemampuan Si Kecil dalam mengajak anak lain bermain. Lalu Bunda mulai fokus mempelajari langkah-langkah yang dapat Si Kecil lakukan agar mau berbagi dengan temannya. Berikan Si Kecil kesempatan untuk mencobanya, dan berikan bantuan jika diperlukan.
Si Kecil yang memiliki trauma sering kali mengalami kesulitan dalam membaca isyarat sosial dengan benar. Dikarenakan kesulitan ini, Si Kecil pun akan berfikiran negatif kepada temannya yang lain. Kesalahan dalam menafsirkan ekspresi dan perbuatan temannya berkemungkinan dapat membuat Si Kecil menjadi marah, menangis, atau lebih agresif.
Bunda dapat membantu Si Kecil untuk memahami isyarat sosial dan situasi dengan cara menghubungkan antara emosi dengan ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Untuk mempermudah Si Kecil, Bunda dapat menggunakan foto, buku, atau wajah Bunda sendiri untuk menjelaskannya.
Tunjukkan bagaimana ekspresi, emosi wajah, dan bahasa tubuh yang saling berhubungan. Ajak Si Kecil untuk berlatih agar ia dapat mengembangkan pemahamannya. Bunda juga dapat mengajak Si Kecil untuk berperan sebagai detektif yang mencari tahu maksud dari ekspresi yang Bunda tunjukkan.
Dalam belajar ketrampilan sosial, Bunda juga perlu mengajari Si Kecil untuk menangani kekecewaan. Ajarkan Si Kecil tentang bagaimana menangani kekecewaan dan cara-cara untuk menenangkan diri ketika marah.
Jika Bunda ingin melihat lebih banyak perilaku baik yang dilakukan Si Kecil, maka Bunda perlu memuji setiap kali Si Kecil melakukannya. Belajar ketrampilan sosial memang sulit, dan ketika Si Kecil belajar mencoba ketrampilan baru, maka sangat penting untuk memberikan pujian. Dengan memberikan pujian yang positif, maka Si Kecil akan dapat menciptakan citra positif dari diri mereka sendiri dan keterampilan yang mengarah ke hubungan positif tentang pengalaman.
Buku memberikan cara yang menyenangkan, menarik, dan secara visual untuk Si Kecil dalam mempelajari dan memahami emosi, serta pentingnya persahabatan. Selain itu, buku juga dapat mengarah ke diskusi tentang perasaan, karakter, dan peristiwa-peristiwa yang mengarah ke luapan emosi. Hal ini akan memberikan Si Kecil latihan ekstra untuk membangun pemahaman mereka tentang isyarat-isyarat sosial dan menemukan cara baru untuk menangani masalah.
Memberikan contoh merupakan salah satu cara terbaik untuk mengajarkan Si Kecil tentang bagaimana caranya berinteraksi dengan orang lain. Bunda dapat meminta Si Kecil untuk mencoba mencari tahu bagaimana perasaan Bunda dengan melihat isyarat yang Bunda tunjukkan. Selain itu, Bunda juga dapat bercerita bagaimana Bunda mendapatkan teman agar Si Kecil dapat menirukannya.
Setiap Bunda pasti tidak menginginkan anaknya mengalami peristiwa yang traumatis. Namun apabila Si Kecil memiliki traumatis, maka Bunda dapat mendekatinya dengan kesabaran ekstra dan pemahaman tentang bagaimana trauma dapat mempengaruhi ketrampilan sosial. Penting untuk diingat ya Bunda, ketika Si Kecil memiliki masalah dengan orang lain, bukan berarti mereka antisosial, Si Kecil hanya mencoba untuk membuat orang lain bahagia.
Si Kecil hanya tidak tahu caranya untuk bersosialisasi. Dengan mengajarkan mereka ketrampilan sosial, Bunda dapat membantu membentuk kepribadian Si Kecil, dan memberikan pengalaman positif yang akan membantu mereka di masa sekarang dan masa depan loh Bunda! ;)
Sumber: kidsintransitiontoschool.org
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA