Dear Bunda,
Kejang merupakan sejenis kontraksi otot yang berlebihan yang tidak bisa dikendalikan. Suhu tubuh yang meningkat di atas 38 derajat Celcius sangat berpotensi terjadi kejang. Kejang yang terjadi berulang dengan waktu yang lama ketika Si Kecil berusia balita dapat beresiko epilepsy, penurunan kecerdasan, bahkan gangguan tingkah laku.
Sebenarnya, setiap anak memiliki ambang kejang yang berbeda terhadap kenaikan suhu tubuh. Ada anak yang mengalami panas 38 derajat Celcius sudah mengalami kejang. Namun, ada pula kejang terjadi ketika anak mengalami panas tubuh diatas 40 derajat Celcius.
Lamanya kejang setiap anak juga berbeda-beda nih Bunda, ada yang beberapa detik, bahkan ada yang sampai puluhan detik. Ketika Si Kecil mengalami kejang hingga lebih dari 5 menit dan terjadi berulang kali, Bunda patut untuk waspada nih.
Pasalnya, setiap Si Kecil kejang, maka sel-sel otaknya menjadi rusak sehingga otak akan menjadi kekurangan oksigen. Jadi, semakin lama dan semakin sering Si Kecil mengalami kejang, maka sel-sel otaknya akan semakin banyak yang rusak.
Tahukah Bunda? Ternyata demam bukan satu-satunya penyebab kejang loh! Namun kejang disebabkan oleh demam biasanya dialami oleh anak yang berusia 3 bulan hingga 5 tahun. Sedangkan penyebab utama demam yaitu akibat infeksi virus.
Kejang juga disebabkan karena penyakit atau kelainan lain yang menyebabkan terganggunya fungsi otak. Diantaranya, faktor keturunan, infeksi atau radang otak, reaksi alergi, keracunan obat atau bahan kimia, trauma lahir, trauma kepala, kelainan bawaan pada otak atau susunan syaraf, gangguan metabolism dan elektrolit, tumor otak, dan pendarahan otak.
Beberapa Bunda mungkin belum memahami seperti apa ketika Si Kecil mengalami kejang. Berikut cirinya yang perlu Bunda pahami:
Apabila Bunda menemui gejala tersebut pada Si Kecil, hal yang Bunda lakukan diantaranya:
Jadi inget ya Bunda, apapun yang dialami Si Kecil, yang harus Bunda lakukan adalah tidak panik! Dan semoga, Si Kecilnya Bunda selalu sehat dan aktif bermain ya Bunda ;)
Sumber: Chomaria, N. 2015. Panduan Terlengkap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun. Solo: Cinta.
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA