Dear Bunda,
Pada tahun 1980an, anak autis bisa dibilang sedikit. Namun, jumlah tersebut ternyata terus meningkat loh Bunda seiring bertambahnya tahun. Seperti yang diungkapkan pada sebuah studi di 2013 oleh Kementrian Kesehatan, anak autis diperkirakan berjumlah 112.000 dengan rentang usia 5 hingga 19 tahun. Ternyata banyak banget ya Bunda! Itu baru di Indonesia loh, belum negara-negara lainnya :(
Kenapa ya Bunda jumlah anak autis ini semakin meningkat? Tidak seperti penyakit lain yang mudah diketahui penyebabnya, autisme ini tidak jelas adanya kuman, protozoa, maupun virus sebagai penyebab munculnya gejala-gejalanya. Kan semakin worry banget kalo belum jelas gitu penyebabnya.
Gejala autisme ini biasanya muncul saat Si Kecil berusia 1,5 hingga 2 tahun. Ketika Si Kecil bisa saja berkembang normal, tapi kemudian perkembangannya berhenti dan mereka mengalami kemunduran. Kira-kira apa ya penyebabnya?
Berbagai penelitian pun terus dilakukan untuk menjawab pertanyaan ini. Banyak faktor yang diduga sebagai pemicu munculnya gejala autisme, misalnya bahan yang mengandung ethil mercury sebagai bahan pengawet, polusi bahan meracun dan lingkungan, serta berbagai macam alergi. Namun, semua ini masih dugaan dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Berikut ini beberapa dugaan penyebab autisme dan diagnosis medisnya.
Adanya kelainan pada susunan saraf pusat pada beberapa tempat di dalam otak anak autis. Pada anak autis terdapat pengurangan jumlah sel purkinje di dalam otak. Akibatnya, produksi serotonin pun berkurang, dan dapat menyebabkan kacaunya proses penyaluran informasi antar otak.
Keadaan emosi anak autis sering terganggu ternyata adanya kelainan struktur pada pusat emosi di dalam otaknya. Penemuan ini pun sangat membantu dokter untuk menentukan obat yang lebih tepat. Beberapa obat yang sering dipakai adalah dari jenis psikotropika yang bekerja pada susunan syaraf pusat. Hasilnya pun mengejutkan, anak lebih mudah diajak untuk bekerja sama dalam melakukan terapi.
Ternyata ada hubungan antara gangguan pencernaan dengan gejala autisme. Suntikan sekretin diberikan untuk membantu mengurangi gangguan pencernaan tersebut.
Selain karena gangguan pencernaan, sejumlah anak penderita autis juga mengalami peradangan usus. Peradangan tersebut diduga terjadi karena disebabkan oleh virus, dan kemungkinan dari virus campak.
Itulah sebabnya mengapa banyak orangtua yang menolah imunisasi MMR (measles, mumps, rubella) karena diduga menjadi penyebab autisme pada Si Kecil. Dugaan ini pun diperkuat dengan sejumlah penelitian oleh ahli medis lainnya.
Hal yang paling umum sebagai penyebab autis pada anak dikarenakan faktor keturunan. Ternyata ada beberapa gen yang terkait dengan autisme. Namun, gejala autisme ini baru bisa muncul jika terjadi kombinasi banyak gen. Si Kecil bisa saja tidak menunjukkan gejala autisme meskipun memiliki gen autisme. Jadi perlu faktor pemicu lain hingga Si Kecil menunjukkan gejalanya.
Kita mulai waspada nih Bunda, pasalnya sekarang ini banyak sekali makanan ringan dan mainan anak yang mengandung bahan logam berat. Kandungan logam berat ini diduga menjadi penyebab kerusakan otak pada anak autis.
Hal ini bisa saja terjadi karena sekresi logam berat dari tubuh terganggu secara genetik. Beberapa logam berat seperti cadmium (Cd), air raksa (Hg), arsenic (As), anti-moni (Sb), dan timbale (Pb) merupakan jenis logam berat yang dapat meracuni otak dengan sangat kuat.
Kemungkinan lainnya dapat terjadi karena Si Kecil mengalami keracunan merkuri. Keracunan merkuri pada anak-anak autis masih dapat ditanggulangi dengan melakukan terapi kelasi untuk mengeluarkan merkuri dari otak dan tubuh mereka.
Dan ternyata, gak cuma faktor genetik saja ya Bunda penyebab Si Kecil terkena autisme. Faktor luar pun berperan penting, sehingga Bunda berperan penting untuk menjaga Si Kecil dari kemungkinan potensi autisme. Yuk Bunda selalu berikan yang terbaik untuk kesehatan Si Kecil ;)
Artikel Terkait :
Sumber: Prasetyono, DS. 2008. Biarkan Anakmu Bermain. Yogyakarta: Diva Press.
Priherdityo E. 2016. cnnindonesia.com. Diakses 17 Desember 2016
Bunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
SELENGKAPNYADear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
SELENGKAPNYAPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
SELENGKAPNYAMemperkenalkan Vitabumin, madu ikan gabus, persembahan terbaik PT. Aksamala Adi Andana untuk anak - anak Indonesia. Vitabumin diformulasikan khusus untuk membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil demi tumbuh kembangnya secara optimal.
Inspirasi kami adalah cinta Bunda yang mengajarkan kami untuk terus mempersembahkan yang terbaik demi masa depan Si Kecil. Karenanya, Vitabumin kami persembahkan dengan sinergi kebaikan alam Indonesia.
Sebagai madu anak, Vitabumin diperkaya dengan ekstrak temulawak dan ekstrak ikan gabus. Perpaduan ketiganya menjadikan Vitabumin sebagai pendamping yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal.
BACA SELENGKAPNYA