Mungkin banyak Bunda yang belum sadar bahwa sebenarnya, aktivitas fisik seperti bermain dan juga olahraga amat penting untuk tumbuh kembang anak. Jika dulu Bunda sewaktu kecil sangat menyukai sepeda anak dan aneka pemainan lainnya, bagaiman dengan anak Bunda sendiri? Sukakah ia dengan sepeda, enggrang, yoyo dan permainan lainnya? Padahal, manfaat bersepeda dan aneka kegiatan itu banyak sekali.

Sekumpulan Bunda yang mendukung bebas popok (waktu eliminasi) mengungkapkan, sebenarnya Si Kecil yang mulai berusia 4 bulan sudah dapat memberikan tanda bahwa mereka mau buang air, terlihat dari ekspresi wajah, suara dan gerak tubuh.

Sebenarnya, akan selalu ada pekerjaan di dalam rumah yang dapat dilakukan sebelum Si Kecil bermain, seperti mengganti pakaian, merapikan mainan, dan lainnya. Dengan kreativitas, Bunda dapat tetap menyelesaikan pekerjaan rumah dan membuat Si Kecil tetap semangat dalam melaksanakan tugasnya.

Kalau belum, akan lebih baik jika Bunda mulai dari sekarang mulai meperhatikannya. Karena ada banyak resiko yang mengintai kesehatan gigi dan mulutnya lho Bunda. Makanan yang Bunda kasih ke anak, akan bisa membuat gigi anak tidak sehat. Apa saja sih makanan yang tidak sehat bagi gigi jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak? Bunda ini daftar makanan yang jadi penyebab gigi berlubang dan masalah kerusakan gigi lainnya

Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, termasuk kesehatan Si Kecil, oleh karena itu Bunda bisa mulai mengajak Si Kecil untuk rutin berolahraga. Selain itu, Bunda perlu memilih jenis olahraga yang tepat sesuai usia Si Kecil.

Saat cuaca sedang hujan deras dan berpetir, Si Kecil jadi tidak bisa keluar rumah untuk bermain. Namun, jika tidak melakukan apa-apa, Si Kecil bakalan bosan. Main gadget terus-terusan pun tidak baik untuk perkembangannya. Lantas alternatif apa yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu kosongnya di rumah?

Bunda, waktu tidur anak yang ideal sangatlah bervariasi, tergantung pada beberapa faktor, seperti usia si kecil misalnya. Nah, berikut ini ada perkiraan waktu tidur yang ideal, berdasarkan usia anak:

Ngomong ngomong, kenapa sih karakter anak ini penting untuk dibahas? Ya, karena banyak Bunda yang galau lantaran memiliki putra atau putri yang terlalu pemalu hingga membuat mereka minder dan sulit membaur serta bergaul dengan lingkungan sekolah, rumah, atau pertemanannya. Bukan hanya itu, anak yang pemalu biasanya juga lebih susah untuk mendapatkan prestasi di sekolah karena di sekolah, anak dituntut untuk percaya diri untuk menunjukkan hasil kerja mereka. Bagaimana jadinya kalau anak enggan tampil di depan kelas? Tentu ia akan kesulitan dalam mendapatkan prestasi yang lebih baik, bukan?

Bunda mungkin sering membantu Si Kecil melakukan aktivitasnya hingga ia berusia 2 tahun. Namun, perlu Bunda pahami bahwa ada saatnya Si Kecil harus melakukannya sendiri loh! Kira-kira bagaimana ya Bunda caranya menghadapi masa transisi antara melakukan semuanya untuk Si Kecil atau mendorongnya untuk lebih mandiri?

Ada banyak sekali penelitian tentang karakter anak, apakah lebih cenderung dipengaruhi oleh genetik atau lingkungan dan pengalaman (aktiivitasnya). World Health Organization (WHO) mengutip dari sebuah penelitian, bahwa pengasuhan dan stimulasi yang diterima Si Kecil hingga ia berusia 2 tahun akan berpengaruh pada perkembangan otaknya. Wah jadi Bunda sangat berperan penting nih untuk memberikan pengasuhan dan stimulasi yang terbaik untuk Si Kecil ;)

Bunda, memiliki anak yang berkembang dengan optimal, baik sensorik maupun motorikya adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi Bunda. Saat inilah, Bunda akan merasa lega karena sudah berhasil membekali hari-hari anak untuk masa depan terbaiknya. Khusunya dalam perkembangan motorik, kemampuan anak dalam memaksimalkan semua fungsi otot tubuhnya adalah tanda keberhasilan dalam perkembangannya, seperti kemampuan mengancingkan baju, berlari, mengayuh sepeda, mengangkat barang, dan juga menulis merupakan salah satu ciri bahwa kemampuan motoriknya sudah terbangun dengan baik.

Pernahkah anak kesayangan Bunda tersedak makanan? Meskipun terlihat sepele, namun perlu Bunda ketahui bahwa hal ini bisa menjadi masalah serius. Sebenarnya bukan hanya makanan yang bisa menyebabkan anak tersedak, namun bisa juga dikarenakan anak memasukkan suatu benda kemulutnya hingga membuat ia tersedak, seperti mainan contohnya.