Para orang tua di masa kini mempunyai banyak pekerjaan rumah dalam mengasuh dan membesarkan anak-anaknya. Salah satu hal yang penting tapi cukup sulit bagi orang tua adalah bagaimana cara mendidik anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang tidak materialistis. Orang tua harus berusaha sedemikian rupa agar bombardir dari iklan di majalah, televisi, maupun pengaruh teman sebaya, yang merupakan beberapa faktor anak menjadi materialistis, dapat diredam.

Anak Bunda sering merengek? Wajar kok Bunda, anak-anak terutama usia balita memang sering merengek. Kerap kali ditemui orang tua yang kebingungan ketika mendapati anak mulai merengek. Lalu bagaiman caranya menghadapi anak yang suka merengek? Apakah benar anak yang merengek harus disodori dengan mainan ataupun makanan kesukaannya?

Sesibuk apapun Bunda sebagai orangtua, tentu tak boleh melepaskan komunikasi dengan anak. Disadari atau tidak, pola komunikasi dengan orangtua bisa sangat berpengaruh pada ikatan diantara Bunda dan anak. Terlebih lagi, untuk komunikasi interpersonal atau antarpribadi yang secara sederhananya bisa dilihat dalam komunikasi dalam keluarga. Semua Bunda ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan bahagia, namun tidak semua tahu bagaimana mewujudkannya. Ya, salah satunya adalah dengan komunikasi interpersonal dengan orangtua. Kualitas hubungan dan komunikasi akan menentukan kualitas kepribadian dan moral anak. Hubungan dekat dan akrab adalah salah satu kunci pendidikan moral anak.

Faktor apa saja sih yang mempengaruhi tumbuh kembang anak dan bisa menumbuhkan kecerdasan otak anak

Untuk membangun konsentrasi & daya ingat anak, maka Bunda bisa mengajarkan anak kebiasaan tertentu hingga dia bisa meningkatkan konsentrasinya. Beberapa cara meningkatkan konsentrasi dan daya ingat berikut ini bisa Bunda lakukan di rumah:

Untuk memenuhi kecukupan gizi anak, maka Bunda perlu memperhatikan prinsip gizi seimbang. Berikut pesan gizi seimbang yang harus Bunda sediakan untuk anak (2-5 tahun) dalam menu makanannya yang diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan RI dalam Buku Pedoman Gizi Seimbang.

Setiap orang tua tentu mengharapkan anaknya tumbuh dengan sehat dan juga ceria. Namun, apa yang terjadi jika anak susah makan? Orang tua pasti turut cemas karena mengkhawatirkan tumbuh kembang anak yang mungkin tidak akan maksimal ketika nutrisi tubuhnya tidak bisa tercukupi dengan maksimal. Hal ini menjadi bahasan yang penting, karena setiap orang tua pasti mendambakan berat badan ideal balita dan anak.

Ternyata, anak yang percaya diri itu bisa dibentuk lho Bunda. Jadi, bukan berarti anak yang cenderung penakut atau minder tidak bisa diubah karakternya. Dalam hal ini, cara Bunda mendidik anak pun turut mempengaruhi terbentuknya rasa percaya diri anak. Berikut ini ada 9 tips yang bisa diaplikasikan untuk membentuk anak yang percaya diri, yang dilansir dari parents.com yang diadaptasi dari Parents Magzine:

Bunda, anak yang cerdas dan sehat adalah dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkannya, maka ada beberapa krietria yang harus terpenuhi baik dalam pertumbuhan maupun perkembangannya. Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak. Sebelum kita bahas lebih lanjut tentang faktor tersebut, maka akan lebih baik jika pahami betul apa itu pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

Bunda, kami memahami bahwa setiap Bunda ingin melihat anaknya bisa tumbuh dengan optimal. Tidak ada Bunda yang bahagia melihat anaknya kurus. Apapun upaya akan Bunda lakukan untuk menjadikan anaknya gemuk sehat. Untuk itulah beberapa tips di atas bisa diterapkan untuk menjadikan anak gemuk sehat dengan kebutuhan gizi seimbang.

Yuk Bunda, belajar membuat resep makanan yang bantu penuhi gizi anak, dengan cara yang mudah dan juga disukai anak! Selain bergizi, resep makanan anak berikut ini dapat meningkatkan nafsu makan anak lho Bunda.

Semua Bunda pasti setuju bahwa setiap anak membutuhkan nutrisi yang cukup untuk bisa tumbuh kembang secara optimal. Resepe berikut ini dapat Bunda pelajari, untuk membuat resep masakan anak yang bukan hanya enak dan kaya nutrisi, namun juga dapat meningkatkan nafsu makan anak.