Banyak yang menganggap bahwa memanjakan anak adalah bentuk kasih sayang orangtua. Padahal, sebenarnya, anak butuh diajari supaya bisa hidup mandiri agar kelak di masa depan dia bisa mengatasi segala masalah dengan baik dan tidak bergantung selamanya pada Bunda. Bunda, sudah terbesitkah dibenak Bunda untuk mendidik anak mandiri? Untuk mewujudkannya mudah saja Bunda. Berikut ini ada 5 tips yang dijabarkan oleh Jessica Lahey, seorang penulis buku The Gift of Failure: How The Best Parents Learn To Let Go So Their Children Can Succeed:
Baca SelengkapnyaMengajari anak membaca bukan hanya tugas guru di sekolah, namun juga tugas seorang Bunda. Anak biasanya memulai membaca pada usia 6 tahun. Jadi, anak yang berusia 3 tahun, tidak perlu dipaksa untuk lekas belajar membaca. Namun, beberapa cara berikut ini bisa Bunda terapkan untuk menstimulasi anak agar ia bisa mulai cepat belajar membaca. Cara mengajari anak membaca ini bisa Bunda terapkan:
Baca SelengkapnyaRasa enak, harga murah, dan juga warna yang menarik seringkali menjadi daya tarik tersendiri bagi anak untuk jajan di sekolah. Hal ini bisa semakin dipengaruhi karena Bunda yang tidak memberi bekal anak sekolah, sehingga makin membuat anak bebas jajan apapun di sekolah. Padahal, tentu Bunda sudah tahu bahwa jajan di sekolah itu tidaklah baik untuk kesehatan anak Bunda.
Baca SelengkapnyaTidak bisa dipungkiri bahwa selain harus memperhatikan kebutuhan materi anak, orang tua juga harus memperhatikan perkembangan psikologi anak. Apakah ia tumbuh dengan bahagia, penuh dengan kasih sayang, atau sebaliknya penuh tekanan dan ketakutan. Hal ini sering tidak disadari orangtua betapa pentingnya mengamati perkembangan ini.
Baca SelengkapnyaAgar anak cerdas, banyak usaha yang orangtua lakukan dari memilih sekolah yang bagus dan mahal, memasukkan anak ke berbagai les privat, dan membelikan buku yang mahal dan apik, namun banyak bunda yang tidak menyadari bahwa sebenarnya Bundalah yang memiliki peran lebih besar dibanding buku maupun institusi pendidikan manapun untuk membentuk anak cerdas.
Baca SelengkapnyaCara mendidik anak tidaklah mudah. Hal ini disadari benar oleh para orangtua. Seringkali orangtua mendapati anak yang kesulitan dalam belajar, entah itu dalam memahami pelajaran, mengerjakan PR, sampai dengan mengerjakan tes. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa pola pembiasaan orangtua memberi pengaruh yang besar. Rutinitas tiap hari yang positif, bisa membawa anak makin aktif belajar. Sebaliknya, rutinitas yang kurang tertata dapat membuat anak mengalami kesulitan dalam belajar. Bagi Bunda yang ingin membentuk rutinitas yang positif, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
Baca SelengkapnyaAnak cerdas adalah dambaan semua orangtua. Namun, banyak orangtua yang khawatir apakah anak akan tumbuh menjadi anak yang cerdas atau tidak. Bunda, kunci untuk membentuk anak yang cerdas dan memiliki IQ yang tinggi harus dimulai semenjak buah hati masih bayi. Ada banyak hal yang bisa mempengaruhi kecerdasan atau tingkat intelegensi anak, seperti faktor genetika dan juga faktor lingkungan. Bagi orangtua, ada beberapa tips yang bisa diaplikasikan agar anak cerdas dan memiliki IQ yang tinggi, seperti dilansir dalam www.parents.com berikut ini:
Baca SelengkapnyaBunda, apakah anak Bunda sednag belajardi PAUD? Jika iya, maka anak Bunda pasti senang bermain aneka permainan anak PAUD yang disediakan oleh guru mereka. Sebenarnya, anak di masa PAUD ini bukan hanya bisa belajar di sekolah dengan permainan yang diajarkan. Namun banyak permainan yang bisa diajarkan oleh Bunda sendiri dirumah. Selain untuk mengisi waktu kebersamaan dengan anak permainan ini juga bisa membantu perkembangan daya problem solving nya dan juga membantu ia untuk kreatif dan juga memiliki perkembangan motorik yang baik.
Baca SelengkapnyaAnak autis adalah anak yang memiliki gangguan komunikasi, interaksi sosial, pola bermain, gangguan indrawi maupun perilaku emosi yang berbeda dibanding anak normal. Ciri anak yang mengidap autis bisa dilihat saat anak berusia 3 tahun. Dahulu ada paradigma yang menyatakan bahwa anak autis tidak bisa disembuhkan. Namun sekarang, dirasa ada kemungkinan untuk meningkatkan tingkat kesembuhan anak autis lebih cepat apabila gangguan ini diketahui sejak dini.
Baca SelengkapnyaAnak adalah amanah terbesar yang diberikan kepada orangtua. Sebagai amanah yang berharga tentu sudah menjadi kewajiban orang tua untuk menjaga dan melindunginya. Salah satunya adalah dalam masalah kesehatan anak. Terlebih lagi saat cuaca tak menentu atau pada musim pancaroba.
Baca Selengkapnya
Autis adalah gangguan pada perkembangan yang meliputi masalah komunikasi, interaksi sosial, dan juga aktivitas imajinasi. Pada anak autis, gejalanya terlihat di usia 3 tahun. Bahkan ada jenis autis yang bisa bisa dideteksi sejak lahir (autistic infinite).
Bunda, kenapa autis menimbulkan kekhawatiran pada orang tua? Perlu Bunda ketahui bahwa penyandang autis diperkirakan 75% hingga 80% berpotensi mengalami retardasi atau keterbelakangan mental. Sementara hanya 20% dari mereka yang memiliki kemampuan tinggi dibidang tertentu. Pada umumnya, anak autis mengalami gangguan pada pola bermainnya, komunikasi, gangguan sensoris, gangguan interaksi sosial, dan juga perilaku dan juga emosi anak (Suran, dalam Kusumayanti 2011). Pada tahun 2000 diperkirakan bahwa angka kelahiran dengan autis adalah 1 anak per 250 kelahiran. Data ini didukung oleh hasil penelitian Center for Disease (CDC) Amerika Serikat.
Apa yang menyebabkan autis pada anak?
Penyebabnya belum pasti ditemukan. Beberapa faktor diyakini berkontribusi pada penyakit ini, seperti psikologi, fisiologi, dan juga sosiologi. Untuk menangani anak autis, maka kita pelru mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan dan juga pola makan anak autis.
Kondisi kesehatan anak autis
Setiap penderita autis tidak memiliki kondisi kesehatan yang sama. Para ahli sudah sepakat bahwa anak autis perlu melakukan diet bebas kasein dan gluten atau Casein Free Gluten Free=CFGF.
Diet ini tidak bisa diseragamkan, contohnya saja, anak autis yang mengalami riwayat alergi dan intoleransi makanan, tetapi ada pula anak yang tidak. Ada pula anak autis yang mengidap sindrom Phenol Sulfo Transferase (PTS) tapi ada pula yang tidak.
Maka dari itu, bagi orang tua, wajib hukumnya untuk mempelajari kondisi anak terlebih dahulu sebelum menyusun diet yang tepat bagi anak autis.
Alergi makanan
Alergi makanan pada anak autis berhubungan dengan sistem imunnya. Jika anak alergi, maka anak akan muncul gejala seperti muntah, diare, bintik merah di kulit, pilek, dan juga pusing.
Intoleransi makanan
Intoleransi makanan disebabkan oleh adanya faktor genetika, intoleransi yang banyak ditemukan adalah pada susu.
Sindrom PST
Kondisi ini adalah dimana anak sennsitif pada bahan makanan tertentu yang mengandung phenol. Dengan demikian, orang tua dengan anak autis harus mewasapadai makanan yang mengandung phenol, seperti pisang, apel, sukun, ubi, pear, singkong kentang, jeruk, talas, angur, dan buah-buahan.
Gangguan gizi
Anak autis harus diperhatikan benar pemberian gizinya. Hal ini karena anak autis cenderung memilliki kekurangan gizi berupa Zn, kalsim, magnesium, lemak omega 3, serta makanan, dan juga antioksidan serta aneka vitamin.
Bunda, bagi anak autis, diet makanan CFGF adalah diet yang dianjurkan oleh ara ahli. Berikut ini panduan diet CFGF secara garis besar yang bisa Bunda terapkan untuk anak autis:
Minggu pertama
Anak harus menghindari makanan terigu berupa mi. Carilah bahan makanan lain dengan bahan yang mirip yakni seperti tepung beras (bihun, spaghetti beras, kwetiaw beras, dll).
Minggu kedua
Kurang atau hindari makanan biskuit. Ganti dengan biskuit dari tepung beras buatan sendiri ataupun yang dibeli dari toko makanan khusus anak autis.
Minggu ketiga
Kurangi atau hindari roti. Ganti dengan camilan bebas tepung, seperti makanan berbahan dasar singkong, ubi, jajan pasar tanpa terigu, kentang.
Minggu keempat
Kurangi atau hindari makanan dari susu sapi. Ganti dengan susu kedelai. Bisa pula mencoba susu kentang, susu dari air beras, atau susu kacang almon.
Minggu kelima
Anak harus menghindari makanan yang mengandung gula. Ganti dengan gula merah atau pengganti gula lainnya.
Minggu keenam
Buat jadwal makan buah-buahan untuk anak. Buah yang harus dihindari adalah apel, melon, angur, strawberry, dan tomat. Buah yang direkomendasikan adalah kiwi atau papaya nenas.
Bunda, makanan untuk anak autis memang harsu dipantau dengan seksama. Hal ini sangat penting untuk mempercepat proses terapi dan penyembuhan anak. Peran Bunda yang aktif dan selalu ingin belajar, sangat membantu pengasuhan anak autis agar ia mendapatkan masa depan yang lebih baik nantinya.
Artikel Terkait :
sumber:
Kusumayanti, Gusti Ayu. 2011. “Pentingnya Pengaturan Makanan Bagi Anak Autis”. Jurnal Ilmu Gizi. 2 (1), 1-8.
Baca SelengkapnyaSistem imun adalah sistem yang berfungsi sebagai sistem koordinasi terhadap respon biologic dengan tujuan untuk memberikan perlindungan integritas dan identitas individu. Selain itu, sistem ini juga berfungsi untuk mencegah terjadinya invasi organisme serta zat-zat berbahaya di lingkungan yang dapat merusak dirinya. (Zakiudin, 2001, dalam Jurnal sari Pediatri).
Baca Selengkapnya