Bagi Si Kecil, bermain bukan hanya sekedar bermain, namun bermain disini merupakan salah satu bagian dari proses pembelajarannya loh Bunda! Dalam bermain, Si Kecil dapat menerima rangsangan. Selain dapat membuat dirinya senang, namun juga dapat menambah pengetahuan Si Kecil.
Baca SelengkapnyaSebagai orangtua, Bunda perlu melakukan pengawasan yang ekstra ketat untuk memilih jenis dan fungsi gadget yang sekarang makin beragam. Sekarang ini banyak anak baik pra sekolah maupun anak sekolah yang menenteng gadget kemanapun mereka pergi. Fungsi ponsel sekarang bukan lagi untuk sekedar mengirim pesan, gambar atau foto, browsing internet, menonton video, atau main game, namun juga bisa untuk merekam suara dan gambar, membuka media sosial dan masih banyak lagi fungsi dari ponsel (Edy dalam Fahriantini 2016). Dengan banyaknya fungsi gadget, maka tidak heran jika akan ada pengaruh gadget pada anak, baik itu besar ataupun kecil. Sehingga sebelum memilihkan gadget untuk anak, penting bagi orangtua untuk mengetahui dampak positif dan negatif gadget.
Baca SelengkapnyaSeberapa sering (pernahkah) Bunda menceritakan dongeng anak dibandingkan dengan memberikan anak gadget dan sajian tayangan televisi. Dongeng sendiri memiliki banyak manfaat, bukan hanya untuk mendekatkan ikatan antara Bunda dan anak, namun juga untuk membangun perkembangan anak.
Baca Selengkapnya
Dear Bunda,
Selama ini, saya sering banget denger curhatan Bunda-Bunda yang lain, terutama nih terkait pengasuhan Si Kecil. Bahkan, ada juga Bunda yang berantem sama Ayah untuk menentukan tipe pengasuhan seperti apa yang harus diterapkan. Dan perlu Bunda ketahui, tipe pengasuhan ini akan berdampak juga loh pada karakter dan perilaku Si Kecil saat dewasa!
Untuk mengenal tipe pengasuhan yang baik, sebaiknya Bunda menilai terlebih dahulu tipe-tipe orangtua yang selama ini Bunda lakukan. Bapak Didik Hermawan, C. Ht ternyata juga udah menjelaskan beberapa tipe orangtua dalam bukunya yang berjudul “Sugestive Parenting”. Coba yuk pahami tipe-tipe orangtua berikut.
Tipe ini bisa dikatakan sebagai tipe orangtua yang paling ideal loh Bunda. Kenapa ya kok bisa gitu? Karena tipe orangtua semacam ini dapat menjalankan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Mereka menemukan konsep tentang masa depan anaknya sehingga mereka mendidik anaknya dengan perencanaan dan pendekatan yang matang. Jadi, orangtua yang seperti ini mampu mengoptimalkan potensi yang ada pada diri anak.
Orangtua semacam ini biasanya selalu mau berkembang dan belajar serta selalu positif dalam memperlakukan anaknya dalam situasi apapun. Mereka menyadari sepenuhnya bahwa ungkapan-ungkapan dan sikap positif mampu memperkokoh jiwa anaknya.
Mereka mampu bekerjasama dengan anak-anak mereka dan tidak menggunakan kekuasaan secara berlebihan. Anak-anak juga dibiarkan belajar untuk berfikir dan dibiarkan untuk melakukan kesalahan demi suatu kemajuan pemahaman dan pengertian. Ketika anak melakukan kesalahan pun, orangtua ini mampu bersikap tenang saat marah dan bersikap konsisten. Anak yang punya orangtua dengan tipe seperti ini pasti menjadi manusia yang unggul dengan segala potensi yang dimilikinya dan tidak ada pemaksaan.
Tipe ini merupakan kondisi saat orangtua sebenarnya tau tentang konsep mendidik Si Kecil, tau potensi Si Kecil, tau hal-hal yang benar dan salah, tapi kondisi memaksanya sehingga tidak mampu melangkah seperti yang diinginkan.
Ekspektasi dari orangtua ini terlalu tinggi namun tidak melihat kemampuan anaknya. Misalnya nih Bunda, anak tetangga yang berusia 6 bulan sudah bisa duduk sendiri, sedangkan anaknya yang berusia sama namun belum mampu duduk sendiri dan masih harus dipegangin, orangtua ini justru memaksa anaknya untuk bisa duduk sendiri. Duh Bunda, kasian kan jadinya :(
Sulitnya berkomunikasi positif pada Si Kecil membuat orangtua tipe ini menjadi tidak sabaran dan cenderung mencari pembenaran sendiri. Selain itu, orangtua juga mudah terpancing emosi karena “kenakalan” yang dilakukan Si Kecil. Misalnya, melakukan hal-hal negatif pada Si Kecil, melabeli anak, atau mengancam, dan sebagainya.
Orangtua dengan tipe ini sangat tau apa yang terbaik buat anak-anaknya. Namun, belum mampu menjalankannya dalam praktik sehari-hari. Mereka terkadang tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya bisa berakibat negatif untuk anak-anaknya.
Tipe ini berbahaya banget loh Bunda, terutama bagi perkembangan anak dibandingkan kedua tipe sebelumnya. Loh kenapa? Karena mereka hanya melakukan sesuatu tanpa tau apa tujuan dan latar belakangnya. Mereka cenderung memanjakan anak, namun disisi lain juga memaksakan Si Kecil untuk berkegiatan yang terlalu banyak.
Mereka ini terlalu cuek terhadap masa depan anaknya, termasuk pada kondisi spiritual dan emosional anak. Anak dibiarkan dididik oleh lingkungannya sebebas-bebasnya, seperti membiarkan anak berbohong dan bersikap arogan terhadap teman-temannya. Nah Bunda, anak yang tumbuh besar dibawah pengasuhan tipe ini, cepat atau lambat pasti akan bermasalah.
Nanti nih Bunda, waktu Si Kecil mengalami masalah, orangtua pasti langsung menyalahkan anaknya dan orang lain, atau mungkin lembaga pendidikan tempat anaknya bersekolah. Ada juga nih Bunda, orangtua ini justru buru-buru membawa anaknya ke terapis. Tipe ini jarang sekali melakukan introspeksi bahwa masalah yang dihadapi anaknya disebabkan oleh kekeliruan orangtua dalam mendidiknya.
Wah ternyata tipe yang kaya gini nih Bunda tipe yang paling berbahaya diantara tipe orangtua lainnya. Tipe ini merupakan tipe orangtua yang menyadari sepenuhnya fungsi sebagai orangtua, tetapi tidak menganggap anak sebagai tanggung jawabnya. Bahkan mereka merasa bahwa anak adalah beban untuk mereka. Anak yang terlahir dari tipe orangtua seperti ini pastilah menjadi korban, yakni kekerasan secara fisik dan mental.
Selain tipe-tipe orangtua, ada juga 4 tipe pengasuhan orangtua, diantaranya:
Kira-kira gaya pengasuhan mana yang sudah Bunda terapkan selama ini? Selagi belum terlambat nih Bunda, sebaiknya arakan gaya pengasuhan menjadi gaya otoritatif. Gaya pengasuhan ini membuat anak merasa memperoleh kesempatan untuk didengar dan diperhatikan, namun kontrol tetap berada di tangan Bunda.
Yuk Bunda, selalu mencoba memberikan yang terbaik untuk Si Kecil, demi masa depannya yang gemilang ;)
Sumber: Tim Admin Grup Sharing ASI-MPASI (SAM). 2015. Superbook for Supermom. Jakarta: FMedia.
Baca SelengkapnyaBunda pernah gak dibuat kesel banget sama Si Kecil oleh tangisan mereka? Apalagi kalo Si Kecil tangisannya keras banget sampe memekakkan telinga dan tidak mau berhenti? Seringkali tanpa sadar kita telah berlaku kasar untuk menenangkan tangis Si Kecil, namun yang terjadi justru tangisan Si Kecil semakin mengencang. Aduh bingung kan ya Bunda musti ngapain kalo gini? :( Kadang nih Bunda, atau bahkan sering banget kita tuh lupa tanya kepada diri kita sendiri, sebenarnya mengapa dan apa yang menyebabkan Si Kecil menangis. Jangankan bertanya, kita justru lebih sering membentak Si Kecil! Waduh jangan sampe kelepasan ya Bunda.
Baca SelengkapnyaBunda pernah denger hypnoparenting? Hypnoparenting itu salah satu jenis hipnosis Bunda, namun hipnosis ini digunakan dalam parenting. Sederhananya nih Bunda, hypnoparenting ini merupakan cara berkomunikasi orangtua dengan mengajak, mensugesti, dan efektif dalam metode pengasuhan anak. Jadi, Bunda berperan sebagai penghipnosis professional bagi Si Kecil. Apapun yang terjadi pada Si Kecil saat ini, baik sifat maupun karakternya merupakan hasil sugesti yang telah diberikan oleh Bunda melalui proses komunikasi. Wah ternyata hypnoparenting ini bisa ya Bunda buat memperbaiki sifat dan karakter Si Kecil. Terus caranya gimana sih? Gampang gak? Hmm penasaran kan ya Bunda :D
Baca SelengkapnyaADHD adalah suatu gangguan otak dan dapat berdampak pada perilaku yang umumnya terjadi pada anak-anak masa tumbuh kembang 6 hingga 12 tahun.
Baca SelengkapnyaTahukah Bunda? Semua anak sebenarnya memiliki potensi yang berbeda. Si A kurang cemerlang dalam hal matematika, tapi Si A sangat hebat dalam berolahraga. Pernahkah Bunda menemukan hal yang serupa pada Si Kecil?
Baca SelengkapnyaPemahaman tersebut memang bergantung pada sudut pandang mana Bunda memaknai arti kata bodoh ataupun cerdas. Kami menggunakan sudut pandang terbalik, seandainya Si Kecil memiliki hambatan dalam belajar, apa pun penyebabnya dan Si Kecil diberi label “bodoh”, maka kami akan mencari kondisi terbaik Si Kecil
Baca SelengkapnyaDear Bunda, Perkenalkan namaku Bunda Devi, Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan 9 jenis kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menurut Howard Gardner, (Klik disini untuk membaca artikel 9 Jenis Kecerdasan), diantaranya cerdas alam (naturalis), cerdas gambar dan ruang (visual-spasial), cerdas gerak (kinestetik), cerdas eksistensial, cerdas matematis-logis (kognitif), cerdas bahasa (linguistic), cerdas musik (musikal), cerdas diri (intrapersonal), dan cerdas bergaul (interpersonal).
Baca SelengkapnyaBunda, apa kabarmu hari ini? Aku harap Bunda selalu sehat dan bahagia. Aku tahu bahwa Bunda selalu menemani dan mendampingiku tanpa keluh kesah. Bunda, melihat wajah lelahmu ingin rasanya kusampaikan kata dalam hatiku. Sekarang, aku ingin berbicara denganmu. “Bunda, aku tidak tahu kapan engkau bangun. Namun, begitu aku beranjak dari tempat tidur sudah kulihat makanan terhidang di meja beserta bekal sekolahku”
Baca Selengkapnya